11 Kecamatan di Kota Semarang Sudah Nol Kasus Covid-19

Kepala DKK Kota Semarang, Abdul Hakam/RMOLJateng
Kepala DKK Kota Semarang, Abdul Hakam/RMOLJateng

Kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami penurunan. Dari data siagacorona.semarangkota.go.id kasus per hari ini, Jumat (1/10) hanya sebanyak 14 kasus dari kota Semarang dan 17 kasus dari luar kota Semarang, dengan total keseluruhan kasus yang ada di Semarang sebanyak 31 kasus.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan dengan jumlah tersebut hingga saat ini sudah ada 11 kecamatan yang tidak memiliki kasus baru alias zero kasus.

Ke-11 kecamatan tersebut diantaranya Semarang Utara, Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Tengah, Candisari, Genuk, Gunungpati, Pedurungan, Mijen, Tugu dan Gajah Mungkur. 

Sedangkan lima kecamatan lain di beberapa kelurahannya masih memiliki kasus aktif, seperti Kecamatan Gayamsari dengan satu kasus, Kecamatan Ngaliyan ada di Kelurahan Wonosari dengan satu kasus, Kelurahan Gondoriyo ada satu kasus, Kecamatan Banyumanik ada 4 Kelurahan yakni Ngesrep, Srondol Kulon, Srondol Wetan, dan Banyumanik, lalu Kecamatan Semarang Barat ada di kelurahan Krobokan dengan satu kasus, dan Kecamatan Tembalang ada di Kelurahan SendangMulyo dengan satu kasus.

"Zero kasus sudah banyak yakni ada di 11 Kecamatan, namun kami juga tetap upayakan di lima Kecamatan lain yang masih memiliki kasus untuk bisa terus menekan kasusnya," kata Hakam kepada RMOLJateng, Jumat (1/10).

Hakam menyebut masih adanya kasus di beberapa Kecamatan disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya saja dari segi vaksinasinya masih berapa persen mulai V1 hingga V2 nya. Kemudian persentase penerapan protokol juga harus dilihat apakah terjadi peningkatan atau justru menurun.

"Yang penting juga di cek orang yang berdomisili di sana jadi KTP luar kota yang berdomisili di kota Semarang harus kita akomodir untuk mendapatkan vaksinasi," imbuhnya.

Menurut Hakam, penyebab masih adanya daerah yang memiliki kasus bisa dikarenakan ada beberapa orang yang ikut ter sampling dan ternyata positif. Dinkes, lanjutnya, akan terus melakukan skrining hingga dinyatakan semua wilayah dengan nol kasus Covid.

"Penyebabnya macam-macam misalnya ikut tersampling kemarin, lalu mungkin ikut CPNS yang ada andil disitu dan kalau menurut saya itu hasil skrining yang ada disitu termasuk kontak erat yang kita lakukan," pungkasnya.