16 Laptop Raib, Polisi Selidiki Pembobolan 2 Sekolahan di Ungaran

Pembobolan 2 Sekolah Negeri di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang hingga kini masih diselidiki Polres Semarang bersama Polsek Ungaran.


Dari kedua sekolahan itu,  pelaku berhasil membawa laptop dengan cara merusak gembok tralis besi serta mencongkel pintu ruang komputer maupun ruang guru.

Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika H A, SIK, MH., pun membenarkan kejadian pembobolan tersebut.

"Betul untuk kejadian dan untuk hari ini saksi dari pihak sekolahan, baik dari SDN Lerep 01 maupun SMPN 6 Ungaran masih kami mintai keterangan di Polres," AKBP Yovan didampingi Sat Reskrim Polres Semarang.

Ia menjelaskan, kejadian yang terjadi pada Selasa (8/11) dini hari itu membobol SDN Lerep 01 dan SMPN 6 Ungaran.

Lebih lanjut AKBP Yovan didampingi Kasat Reskrim AKP Kresnawan Hussein SIK, MA., menjelaskan bahwa kejadian diperkirakan pertama kali terjadi di SMPN 6 Ungaran selanjutnya pelaku menyasar SDN Lerep 01.

Pada SMP 6 Ungaran, Kapolres mengatakan bahwa pertama diketahui oleh penjaga sekolah Supriyadi (50) saat melakukan pengecekan lingkungan sekolahan Senin malam pukul 23.30 Wib.

Mendapati ruangan TIK sudah berantakan dan peralatan Komputer sudah dikumpulkan menjadi satu.

"Selanjutnya penjaga Sekolah menghubungi Didik (37) selaku pegawai Sarana Prasarana. Selanjutnya melakukan pengecekan bersama sama diketahui 1 unit Laptop raib dibawa pelaku," terangnya.

Adapun untuk lokasi SDN Lerep 01 diketahui oleh penjaga sekolah Sdr. Agung (32) sekitar pukul 01.00 WIB Selasa dini hari, pada saat kontrol sekolahan mendapati ruang guru dan ruang komputer dalam keadaan pintu terbuka dan melaporkan kepada guru dan bhabinkamtibmas Lerep. Setelah dilakukan pengecekan diketahui 15 Laptop raib dibawa pelaku.

"Dikarenakan lokasi antara SDN Lerep 01 dan SMPN 6 Ungaran berada di satu wilayah di Ds. Lerep, dimungkinkan pelaku sudah merencanakan untuk membobol kedua sekolahan tersebut dalam waktu 1 malam," tandasnya.

Saat ini Polres Semarang sedang melakukan peyelidikan atas kejadian yang menimpa dua sekolah negeri ini, baik dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian.