Diduga Korupsi, Politisi Negeri Ginseng Bunuh Diri

Roh Hoe-chan diketemukan tewas bunuh diri, kemarin. Politisi Partai Keadilan Korea Selatan ini, diduga tertekan karena dicurigai terlibat skan­dal suap dan korupsi


Roh tengah menjalani pe­meriksaan kepolisian sebelum akhirnya memutuskan terjun dari apartemen miliknya. Dia diduga menerima suap sebesar 50 juta Won (Rp 643 juta). Suap tersebut diduga diteri­manya dari blogger politik.

Blogger tersebut secara luas dikenal dengan nama panggi­lan 'Druking'. Saat ini, Druk­ing sedang diadili otoritas Korsel atas dakwaan meng­gunakan program peretasan ilegal untuk mempengaruhi opini publik pada portal online terbesar di Korsel, Naver.

Roh meninggalkan pesan terakhir di dalam apartemen­nya di ibu kota Seoul. Dalam pesan itu, dia mengakui telah menerima uang dari blogger politik. Tapi dia menyangkal menawarkan imbalan. Ditu­liskan juga, Roh punya firasat segera dipanggil jaksa untuk diinterogasi.

Sebelum menjadi anggota parlemen pada 2004, Roh dikenal sebagai aktivis hak-hak para buruh. Kantor kepresidenan Korsel, Blue House atau Cheong Wa Dae, menyampaikan belasungkawa atas kematian Roh. Cheong menyebut insiden ini sebagai 'peristiwa yang memilukan'.

"Saya menyampaikan bela­sungkawa mendalam dari hati saya atas kematiannya. Saya secara pribadi mengaguminya sebagai seorang politikus," ucap Huh Ik-Bum, jaksa se­nior yang memimpin skandal suap yang menyeret Roh.

Negeri Ginseng menjadi salah satu negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Berbagai aksi bunuh diri tokoh publik, mulai dari politikus hingga pengusaha. Salah satunya yang mengejutkan publik adalah aksi bunuh diri bekas Presiden Korsel Roh Moo-Hyun. Dia menjabat pada 2003-2008. Dia melompat dari tebing pada 2009 saat diselidiki atas skandal ko­rupsi.