Hendi Bagikan Tabungan Gratis Untuk Pelajar Di Tengah Pandemi

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi tak henti-hentinya berupaya untuk dapat meminimalisir dampak pandemi COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah.


Yang terbaru, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu membagikan rekening tabungan kepada 1.000 pelajar SMP dari keluarga kurang mampu di Kota Semarang.

Masing-masing rekening yang dibagikan berisikan uang tabungan senilai Rp 200.000,-. Dalam pembagian tabungan itu sendiri, Hendi menggandeng Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 3 Jateng-DIY.

Bertempat di Situation Room Balaikota Semarang, pembagian tabungan dilakukan secara simbolis oleh Hendi, Selasa (22/9).

Adapun dibagikannya tabungan kepada 1.000 pelajar SMP di Kota Semarang tersebut  merupakan bagian dari program 'Gerakan Indonesia Menabung, Satu Pelajar Satu Rekening'.

Secara khusus tabungan tersebut juga sebagai bagian dari kepedulian Pemkot Semarang bersama OJK Kantor Regional 3 Jateng-DIY kepada para pelajar yang berasal dari keluaraga tidak mampu.

"Insya Allah nanti ditambahi lagi suatu saat, ini karena perjalanan ke depan menuntut ilmu masih panjang, masih harus melanjutkan ke jenjang SMA hingga Perguruan Tinggi," tutur Hendi.

"Ingat, hemat pangkal kaya, harus rajin menabung, semoga kelak semua menjadi orang yang sukses," lanjutnya.

Di sisi lain, selama pandemi COVID-19 Hendi tak menampik banyaknya kendala yang dihadapi siswa selama mengikuti metode bejalar dari rumah.

Dari mulai kebosanan hingga problem kuota, membuat banyak siswas yang berkeinginan untuk dapat segera kembali bersekolah tatap muka.

Untuk itu Hendi menjelaskan bahwa dirinya akan memberikan izin bagi sekolah untuk kembali tatap muka, bila memenuhi persyaratan.

"Tidak menutup kemungkinan sekolah - sekolah bisa melakukan pendidikan secara offline, syaratnya pertama orang tua murid harus setuju dulu, syarat lainnya sekolahnya ada di wilayah zona hijau atau zona kuning, bukan zona merah," tekan Hendi.

Namun, Wali Kota Semarang tersebut berharap konsep belajar jarak jauh, atau belajar dari rumah juga dapat terus berkembang, sehingga dapat meminimalisir kendala-kendala yang hari ini dikeluhkan.

Pasalnya dia mengaku bahwa tidak ada pihak yang mampu memastikan kapan pandemi COVID-19 akan berakhir.  

"Semuanya tidak ada yang mampu memprediksi bahwa akan ada yang namanya COVID-19, tapi tahun ini kehendak Gusti Allah ada pandemi COVID-19. Tetap semangat tetap harus berkreasi karena perjalanannya masih panjang," tegas Hendi.