Soal Kemarahan Ganjar, Yudi Indras : Jangan Untuk Pencitraan Di Medsos

Kemarahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menertibkan pengunjung kantin DPRD Jateng dinilai  berlebihan. Gubernur sebagai penanggungjawab penanganan Covid di Jateng mestinya lebih santun dan merangkul masyarakat dalam memberikan pemahaman.


Hal tersebut disampaikan anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9/2020).

Yudi mengatakan, Gubernur sudah beberapa kali terlihat marah pada warga masyarakat. Bahkan di beberapa wilayah. Terakhir di kantin DPRD tersebut.

"Hal itu menunjukkan sosialisasi yang dilakukan oleh Gubernur dan SKPD belum berhasil. Sosialisasi harusnya benar-benar masif karena dukungan anggaran juga besar. Tidak hanya untuk kepentingan pencitraan di medsos," tandas Yudi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini.

Yudi Khawatir, jika penanganan Covid-19 terlihat baik di media mainstream dan media sosial namun kenyataanya lonjakan kasus tetap tinggi.

"Kita tekankan di anggaran besar yang dikelola oleh Ketua Satgas namun hasilnya belum signifikan tapi malah jumlah kasus meningkat terus," tandasnya.

Menurutnya, bukan kemarahan yang mesti ditonjolkan oleh kepala daerah. Namun program sosialisasi masif yang menyasar masyarakat luas. Sosialisasi masif itu mestinya dilakukan di semua daerah. Termasuk wilayah-wilayah yang jauh dari ibu kota provinsi, seperti Brebes, Rembang, Cilacap.

Yudi juga mengingatkan bagi pengguna medsos agar lebih bijak dan tidak asal unggah video. Komentar maupun mention pada video mestinya sesuai konten dan tidak perlu dibumbui agar bombastis.

Sebelumnya, Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto meminta gubernur bijak dalam mengingatkan pengunjung yang sedang berada dalam kantin.

Diantaranya tidak perlu marah secara berlebihan, mengingat berdasarkan pengamatan di video tersebut, pengunjung sudah duduk dengan menjaga jarak.

"Selama ini pengelola kantin saya lihat sudah mengatur kursi dengan berjarak sekitar satu meter. Mungkin pengunjung ada yang menggeser kursi sehingga terjadi kerumunan," kata pria yang akrab disapa Bambang Krebo tersebut.

Senada Quatly Abdulkadir Alkatiri,

Wakil Ketua DPRD Jateng juga mengatakan, Ganjar Pranowo tidak perlu marah-marah kepada pengunjung kantin DPRD Jateng karena dinilai tidak menjaga jarak ketika makan.

Harusnya, Ganjar cukup mengingatkan pengunjung kantin yang hadir untuk menjaga jarak, juga kepada pengelola.

Ganjar perlu lebih komunikatif dalam hal penanganan Covid-19 di Jateng dengan seluruh kalangan masyarakat. Jateng termasuk Provinsi ke-3 (tiga) dengan jumlah kasus tertinggi di Indonesia dengan jumlah kasus 20.096 orang.

"Tidak perlu sampai marah-marah. Saya sangat menyesalkan tindakan Gubernur Jateng di muka publik yang marah-marah. Tanpa marah-marah, saya yakin persoalan pengunjung yang tidak jaga jarak di kantin DPRD bisa diselesaikan dengan baik. Cukup dengan komunikasi yang baik. Saya yakin masyarakat Jateng sudah mengerti, tanpa perlu marah-marah. Kita Butuh pemimpin yang solutif, bukan marah-marah untuk pencitraan," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebuah video yang memperlihatkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo masuk ke Kantin DPRD Jateng dan marah-marah ke sejumlah ASN dan tamu sedang makan viral di twitter.

Dalam video yang diunggah akun @gus_raharjo pada Senin (21/9) tersebut, Ganjar terlihat meminta sejumlah pengunjung kantin menjaga jarak.

Dia juga mewarning pengelola kantin untuk menertibkan pembeli. Bahkan, dia mengancam pengelola kantin tidak boleh buka jika tidak bisa mengatur pengunjung. Video tersebut mendapat tanggapan yang ramai dari netizen.