Jaga Likuiditas, Bank Rakyat China Suntik Dana 200 Miliar Yuan

Bank Sentral China (PBOC) terus memasok uang tunai ke dalam sistem perbankan melalui Reverse Repurchase Agreement (repo) untuk menjaga likuiditas.


Reverse Repo merupakan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) perbankan dengan syarat akan dibeli lagi pada jangka waktu tertentu, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL

Pada Selasa (22/9), Bank Rakyat China menyuntikkan total 350 miliar yuan ke dalam sistem perbankan, itu adalah suntikan bersih dana jangka pendek terbesar sejak Februari 2020 lalu.

Pihak berwenang menambahkan suntikan sebesar 200 miliar yuan (22,8 miliar dolar Hong Kong) ke pasar melalui reverse repo tujuh hari dan 14 hari dengan tingkat bunga 2,2 persen dan 2,35 persen, menurut bank sentral, mengutip DBS, Rabu (23/9).

Injeksi bersih adalah 80 miliar yuan karena 120 miliar repo terbalik dihapuskan. Total suntikan bersih sejauh ini adalah 490 miliar yuan pada minggu ini. Injeksi kemarin datang setelah otoritas menambahkan likuiditas 400 miliar yuan bersih melalui fasilitas pinjaman jangka menengah pada 16 September.

Pendanaan tetap ketat selama seminggu terakhir karena pembayaran utang pemerintah dan meningkatnya permintaan uang tunai di akhir kuartal.

Operasi kemarin tidak banyak membantu mengurangi kekeringan relatif. Imbal hasil lima tahun, yang lebih sensitif terhadap kondisi likuiditas daripada rekan-rekan bertenor lebih panjang, sebagian besar tetap stabil di angka 2,9 persen. Sekitar 900 milyar yuan kontrak reverse repo akan jatuh tempo sebelum libur Hari Nasional yang dimulai pada 1 Oktober.

Para pelaku ekonomi mengharapkan otoritas meningkatkan upaya untuk mengurangi kekurangan likuiditas melalui operasi pasar terbuka dalam waktu dekat. Melihat kuarter keempat (4Q), penurunan rasio cadangan masih mungkin dilakukan dalam menghadapi peningkatan pasokan obligasi pemerintah. Melambatnya inflasi seharusnya memberi ruang lebih bagi PBOC.