Sebanyak 23 kelompok atau sanggar tari beradu kreasi di Wisma Perdamaian Semarang.
- Polres Kebumen Gelar Ziarah Makam Pahlawan
- Warga Pringapus Dibantu 800 Liter Air Bersih dari Polres Semarang
- Pemkot Semarang akan Miliki Ekskavator Mini Sebesar Rp2,4 Miliar
Baca Juga
Mereka unjuk gigi dalam ajang Festival Tari Jawa Tengah 2019.
Festival tari ini merupakan rangkaian festival seni yang diselenggarakan Pemprov.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri mengatakan, kekayaan kesenian, terutama tari yang dimiliki Jawa Tengah sudah semestinya memiliki ruang khusus agar semakin berkembang.
"Makanya kita harus terus memicu kreativitas teman-teman seniman, terutama penari agar terus berkarya. (festival). Ini bisa menjadi ruang adu kreasi dan kreativitas di kalangan seniman-seniman muda Jawa Tengah," kata Jumeri, Sabtu (31/8).
Festival tari ini dan juga festival kesenian lain yang diselenggarakan Pemprov Jateng memang dikhususkan untuk seniman yang berusia di bawah 35 tahun.
Hasilnya, ada 23 kelompok dari 14 kabupaten/ kota yang turut serta. Meskipun demikian, dia mengakui itu masih di bawah target yang dia rencanakan dari total 40 peserta.
Semua peserta berlomba untuk memperebutkan hadiah dengan total hingga Rp55 juta.
"Festival ini hanyalah satu dari seribu langkah proses, haram hukumnya proses berhenti setelah ini. Haram hukumnya tidak melahirkan karya sepulang dari sini. Semoga semua jadi juara," katanya.
Melihat daftar peserta tersebut, Jumeri terpantik untuk menyelenggarakan even serupa di tahun-tahun selanjutnya dengan harapan kuota yang disediakan bakal terpenuhi.
Untuk memicu peningkatan kualitas, event yang bekerjasama dengan Anantaka Cultural Trust ini menghadirkan tokoh tari Jateng yang telah malang melintang di dunia tari internasional, Eko Supriyanto, yang pernah masuk tim penari dari penyanyi Madonna.
Selain Eko, ada juga Bintang Hanggoro, dosen UNNES dan Sri Rumsari koreografer asal Magelang.
Eko Supriyanto mengatakan ada lima kriteria penilaian yang bakal diterapkan, wiraga (teknik), wirama (harmonisasi), wirasa (penghayatan), kreativitas dan penampilan.
"Yang menarik dari festival ini semua peserta bakal menampilkan garapan yang berakar pada tradisi. Padahal tari tradisi di Jawa Tengah ini sangat banyak, bahkan hampir setiap kabupaten atau kota memiliki tari tradisi masing-masing," kata dia yang bukan depan bakal kembali tour internasional itu.
- Perumahan Disinyalir Penyebab Banjir di Ngaliyan Semarang Diivestigasi
- Polres Sukoharjo Gelar Program Vaksin Gelombang Kedua, Anggota DPR RI Apresiasi Dukungan TNI Polri
- Gandeng KPI, RSKW Gelar Podcast Madu dan Racun Iklan Rokok di Radio