2500 Pelajar Deklarasi Dan Tanda Tangan Kecam Aksi Teror

Sebanyak 2500 pelajar SMA, SMK, SMP dan MA di Kabupaten Kendal menggalang aksi tanda tangan mengecam tindakan kekerasan dan teror yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.


Aksi ini dilakukan dengan cara menandatangani kain putih sepanjang 30 meter dengan tujuan menolak melibatkan anak-anak dalam tindakan terorisme serta tindakan bullying di sekolah, Rabu (16/5) siang.

Penandatanganan itu dilakukan setelah pembacaan lima poin yang dideklarasikan di Alun-alun Kabupaten Kendal. Aksi kekerasan dan teror yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia membangkitkan semangat pelajar di Kendal untuk bersama-sama penegak hukum, memerangi aksi tersebut.

Pelajar ini mendeklarasikan menentang segala bentuk kekerasan dan aksi teror yang marak belakangan ini. Spanduk bertuliskan #kamitidaktakut menjadi motivasi ribuan pelajar ini untuk menyuarakan kedamaian di Indonesia.

Bersama guru dan pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Kendal, dua ribu pelajar ini menggelar aksi tanda tangan di selembar kain putih.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Kendal, Basyarahman mengatakan, deklarasi ini merupakan bentuk kepedulian pelajar untuk menciptakan kedamaian di Indonesia. Sedangkan aksi tanda tangan di kain putih merupakan bentuk kecaman kita kepada pelaku teror yang terjadi di Indonesia," katanya.

Dia menambahkan dengan sekolah terus membekali pendidikan anti teroris bagi para siswanya maka hal itu bisa menangkal bujukan rayu dari terorisme. "Meskipun bujuk rayu untuk melakukan tindakan terorisme dari orang tua maka si anak wajib menolak hal itu, karena pada dasarnya jika ada ajakan tindakan dzolim meskipun yang mengajak orang tua maka anak wajib menolak," pungkasnya.

Seorang siswi SMK NU 2 Rowoasari, Della Verginia Puspita menuturkan, sangat prihatin atas tindakan terorisme di beberapa lokasi di Indonesia. Terlebih melibatkan anak-anak dan wanita dalam aksi terorisme. "Saya dan kawan-kawan sangat menolak sekali aksi terorisme. Hal itu sangat bertentangan dengan agama. Kami mengutuk keras tindakan keji dan biadab para teroris," katanya.

Siswa lainnya dari SMA 1 Cepiring, Satya menuturkan, melibatkan anak-anak untuk tindakan jahat terlebih itu terorisme merupakan tindakan yang sangat keji. "Deklarasi ini mengajarkan para siswa untuk mengetahui tindakan terorisme dan ajarannya, sehingga nantinya dapat mewujudkan Indonesia bebas terorisme," ujarnya.

Aksi tanda tangan dan deklarsi damai ini akan terus ditularkan di sekolah-sekolah di Kendal untuk membentengi pelajar yang mulai menyasar generasi muda. Dalam deklarasi tersebut, selain menolak segala bentuk kekerasan dan aksi terorisme juga menolak bullying di sekolah.