3000 Pedagang Mie dan Bakso di Kota Semarang Terima Vaksin

Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) di Kota Semarang dan sekitarnya mendapatkan vaksinasi dosis pertama yang digagas oleh Papmiso Indonesia.


Sebanyak 3.000 dosis vaksin Sinovac diberikan kepada anggota Papmiso Semarang yang dilakukan selama dua hari mulai Senin (13/9) kemarin hingga hari ini di Mall Tentrem Semarang.

Sekjen Papmiso Indonesia, Bambang Haryanto mengatakan Papmiso Indonesia telah melakukan vaksinasi bagi anggotanya di 10 tempat mulai dari Jabodetabek, Bandung dan kali ini di Jawa Tengah yang dipusatkan di Kota Semarang.

"Ini sudah 13 ribu vaksin yang diberikan kepada anggota asosiasi pedagang mie dan bakso dan di Jateng anggotanya sudah 20.000 dan hari ini jatah vaksin mendapat 3.000 dosis jadi masih kekurangan vaksin sekitar 17.000 dosis untuk Jawa Tengah," kata Bambang kepada RMOLJateng, Selasa (14/9).

Dari 3.000 pedagang yang divaksin, 80 persen yang mendapat vaksin adalah pedagang ber KTP Semarang, sedang sisanya berasal dari luar kota Semarang seperti Demak, Temanggung, Klaten dan sekitarnya.

"Ini yang divaksin semua anggota baik yang punya warung, keliling, kaki lima, bahkan karyawan, anggota keluarganya kita vaksin semua," tambahnya.

Bambang mengakui upaya vaksinasi yang dilakukan Papmiso untuk mendukung Pemerintah dalam percepatan vaksinasi yang saat ini terus di genjot. Tujuannya, jika pedagang sudah tervaksin maka ekonomi para pedagang mie dan bakso ini diharapkan akan segera pulih dan bangkit kembali.

"Dari pelaksanaan PPKM darurat ini banyak anggota kami yang gulung tikar dan menghentikan penjualan karena tidak bisa menutup biaya produksi makanya saya gerakkan vaksinasi untuk anggota paguyuban supaya mereka bisa bergerak lagi ekonominya," ungkapnya.

Adanya PPKM Darurat, diakui membuat banyak pedagang yang harus berhenti berjualan smenetara bahkan gulung tikar. Bambang menyebut saat PPKM berlangsung omset pedagang mie dan bakso bahkan turun hingga 90 persen.

"Banyak yang memutuskan pulang kampung dan menutup usahanya sementara, tapi setelah pemerintah membuka lagi dan masuk PPKM level 2 mereka sudah kembali beraktivitas meski belum normal," imbuhnya.

Di kota Semarang sendiri ada sekitar 2 persen dari 3.000 anggota paguyuban atau sekitar 600 pedagang yang harus berhenti berdagang karena adanya aturan dari PPKM darurat ini. 

Bahkan untuk pedagang yang memiliki outlet rata-rata di jalan protokol yang sering dilakukan razia oleh satgas dan mereka takut untuk berjualan, sedangkan konsumen pun juga sama takutnya karena pernah ada yang baru makan sebentar lalu ada petugas yang datang dan mau tidak mau harus pulang. Hal ini yang membuat jualan mereka tidak laku.

Sedangkan untuk yang berjualan  keliling rata-rata tempat operasional mereka ditutup. Misalnya jalan-jalan menuju perumahan itu di portal karena ada kasus covid dan harus lockdown kampung tersebut.

"Disemarang karena ada program jogo tonggo jadi kalau ada yang terkonfirmasi maka tetangganya yang akan membantu memberikan suplai makanan dan portal jalan ditutup bahkan orang asing mau masuk di larang," bebernya.

"Anggota Papmiso yang sudah di vaksin akan diberikan stiker untuk memberikan tanda bahwa penjual ini dan karyawannya sudah di vaksin, nanti 5 kriteria untuk mendapat sertifikat itu yakni harus patuhi prokes seperti harus ada tempat cuci tangan, pembeli dan penjual pakai masker, jaga jarak diatur, sirkulasi udara bagus dan juga kalau bisa pelanggan harus di vaksin," paparnya.

Sementara itu Ketua Papmiso Jawa Tengah, Lasiman mengatakan dari jatah 3.000 dosis yang disediakan untuk anggota paguyuban masih belum menjangkau semua anggota dna keluarga paguyuban di Kota Semarang. 

"Kalau 3.000 untuk kota semarang baik pedagang, karyawan dan keluarganya itu masih kurang dan baru 60 persen saja, yang 40 persen belum terjangkau karena total seluruhnya hampir 7.000 an," jelas Lasiman.

Lasiman berharap dengan adanya vaksinasi bagi para pedagang mie dan bakso ini, para pedagang bisa kembali berdagang. 

"Mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi ini dan turun level, saya yakin nantinya pedagang mie bakso ini akan kembali normal dan semangat mencari rejeki," ungkapnya.