3.802 Pedagang Siap Dipindah ke Pasar Johar

Persiapan perpindahan pedagang Pasar Johar dari relokasi MAJT ke Pasar Johar Cagar Budaya yang telah selesai di bangun sudah pada tahap akhir. Dinas Perdagangan Kota Semarang sudah menetapkan 3.802 pedagang yang sudah masuk ke daftar Disdag dan sudah terverifikasi yang akan siap ditempatkan dan masuk secara bertahap mulai 23 September 2021.


Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan jika pengundian tahap pertama yang akan dilakukan nanti adalah sebanyak 3.802 pedagang. Nantinya setelah tertata, maka Disdag akan bisa melihat pedagang yang ketinggalan atau belum mendapat jatah lapak, dan bisa diakomodir untuk tahap selanjutnya.

"Jumlah pedagang sampai terakhir kita tutup untuk tahap pertama ada 3.802 pedagang yang akan kita undi untuk penempatan tahap pertama, setelah tertata baru kita lihat yang ada ketinggalan tapi konteksnya pedagang lama bukan pedagang baru," jelas Fravarta, saat ditemui usai melakukan rapat bersama Komisi B DPRD Kota Semarang, Rabu (15/9).

Untuk pemindahan pedagang tahap pertama ini, nantinya pedagang akan bisa masuk ke lapak yang telah diberi nomor kios yakni di Johar Tengah, Johar Utara dan Kanjengan. "Dan jika tidak ada halangan nanti tanggal 23 September itu mereka mulai pindahan secara bertahap bukan peresmian dan jika sudah tertata baru kita resmikan," imbuhnya.

Fravarta menyebut semua data yang sudah masuk dalam database Dinas Perdagangan akan di undi pada tahap pertama ini. Nantinya jika ada pedagang yang mendapat lapak di blok Johar Selatan maka akan pindah pada bulan Januari 2022. Pasalnya hingga saat ini Johar Selatan masih dalam proses pembangunan yang ditargetkan bulan Desember 2021 sudah selesai.

"Kita sudah berusaha mengakomodir sebaik mungkin untuk para pedagang, kami akan mencari formula terbaik untuk para pedagang, yang puas dan tidak puas pasti ada  tapi kami berusaha melakukan yang terbaik. Dan kami tidak ada intervensi dari manapun, kami tidak mau penataan pasar yang dulu-dulu terulang lagi," ungkapnya.

Fravarta menekankan, semua pedagang lama akan pindah ke kawasan Pasar johar. Namun untuk lokasi lapaknya tidak akan sama dengan posisi yang lama sebelum pasar terbakar, dan untuk zonasinya akan ditetapkan oleh Dinas Perdagangan. "Tapi yang jelas pedagang akan kembali ke Johar lagi dalam konteks kawasan yakni pedagang akan kembali lagi ke kawasan Johar bukan ke titik semula," lanjutnya.

Sedangkan untuk kapasitas, Johar yang sekarang dengan yang dulu tidak sama lagi. Misalnya saja Johar Utara yang dulu kapasitasnya 1.500 pedagang, saat ini hanya menampung 519 pedagang. Sedangkan untuk Johar Tengah saat ini kapasitasnya 782 pedagang, untuk Kanjengan kapasitas 734 pedagang, dan Alun-alun dengan kapasitas 321 pedagang. Nantinya jika masih kurang, pedagang akan bisa masuk ke Shopping Center Johar (SCJ) yang akan memiliki kapasitas sekitar 1.800 pedagang.

Nantinya setelah diundi dan pindah ke Johar, pedagang bisa langsung membuka lapak dan mulai berjualan. Terkait dengan teknis pengundian, Fravarta menyebut nantinya pedagang akan langsung mendapat notifikasi dari ponselnya, karena semua sistem yang diterapkan untuk pengundian adalah online.

"Untuk pindahnya nanti bertahap, yang penting sudah diundi, karena masih pandemi," ujarnya.