40 Lapak PKL Kanjengan Ditertibkan Satpol PP Semarang

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang kembali menertibkan 40 pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kanjengan, Pasar Johar.


"Ini kan satu kawasan Pasar Johar dan disini akses masuk Blok D yang sudah ditempati maka kalau masih ada PKL disini kan tidak tertib jadinya karena kawasan Pasar Johar Baru ini harus steril dari PKL," kata Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto usai menertibkan PKL, Rabu (3/11).

Fajar menyesalkan, ulah para PKL tidak tertib ini dan terkesan menyepelekan petugas Satpol PP. Pasalnya sudah tiga kali petuga Satpol PP menertibkan PKL Pasar Johar, namun hingga saat ini masih ada PKl andel dan nekat berjualan di pinggir jalan.

"Saya tidak suka kalau pedagang bilang Satpol PP tidak berani kesini, ini sudah kami tertibkan tiga minggu lalu dan saya sampaikan jangan lagi jualan disini tapi mereka bandel dan masih jualan disini," tegasnya.

Fajar mengaku tidak akan pilih kasih dalam merazia orang yang melanggar aturan. Dirinya mengaku mal dan cafe yang melanggar Perda dan instruksi Walikota pun disegel oleh Satpol PP jika melanggar, tidak terkecuali para PKL nakal.

"Kalau bicara kasian ya saya iba kasian tapi mereka tidak mau diatur, bahkan ini yang keempat kali kami datang kok masih jualan disini nanti kalau besok masih seperti ini maka barangnya akan saya angkut semua," bebernya.

Fajar berharap para pedagang bisa tertib, karena kawasan Pasar Johar direvitalisasi agar pedagang dan pembeli di Pasar Johar bisa lebih nyaman dalam melakukan transaksi jual beli. Selain itu pasar akan terlihat lebih rapi dan tertata dengan jika PKL tidak berjualan ditempat yang memang menjadi larangan untuk berjualan.

Sementara itu, salah seorang pedagang bernama Sriyatun mengaku bingung saat petugas datang dan akan membongkar lapak dagangan miliknya. Selian kaget, Sriyatun tidak mampu membongkar sendiri lapak miliknya karena kondisi fisiknya yang sudah tua.

"Anak saya belum pada pulang saya bingung mau bongkar sendiri tidak ada temannya," ungkapnya sambil terisak.

Sriyatun mengaku adalah pedagang di dalam Pasar Johar namun hingga kini dirinya belum mendapat lapak di dalam pasar. Hal ini yang membuat dirinya terpaksa berjualan sementara di pinggir jalan untuk menyambung hidup.

"Sebelumnya saya ya jualan di Johar karena saya juga punya lapak di dalam, tapi saya belum dapat pembagian tempat di dalam pasar dan ini untuk sementara saja," tuturnya.