Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mendaftarkan 575 bakal caleg (bacaleg) DPR ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (17/7).
- Sarankan Para Capres 2024 Rekonsiliasi Nasional, Pakar : Hasil Quick Count dan KPU Tak Jauh beda
- Desakan MLB NU Makin Menguat
- Kasus BLBI Cuma Bisa Tuntas Lewat Pergantian Rezim
Baca Juga
Dari jumlah tersebut, 65 persen di antara caleg PSI itu berusia di bawah 45 tahun. Selain itu, 45 persen di antaranya merupakan perempuan. Sesuai UU Pemilu, syarat keterwakilan minimal perempuan adalah 30 persen.
"Menariknya, 20 persen dapil, nomor urut 1 adalah perempuan. Dan yang paling penting 100 persen caleg PSI bukan eks napi korupsi," kata Ketua Umum DPP PSI, Grace Natalie, dalam konferensi pers di kantor KPU Pusat, Jakarta Pusat.
Pada Agustus nanti, PSI akan mengumpulkan para bacalegnya untuk pembekalan. Termasuk, memberikan pelatihan soal cara menggalang dana publik atau fundrising.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PSI, Sumardy mengatakan, pengundian nomor urut caleg merupakan upaya PSI menanamkan tradisi baru.
"Ini tradisi baru, bentuk edukasi bahwa nomor urut itu tidak penting, yang penting adalah bagaimana meyakinkan publik bahwa yang bersangkutan memang pantas dipilih sebagai wakil rakyat," kata Sumardy.
Sumardy mengatakan, PSI baru bisa mendaftar di hari terakhir karena terlebih duu memastikan bahwa dokumen yang dibutuhkan telah lengkap seluruhnya.
"Kendala tidak ada, tapi dokumen yang diperlukan memang banyak sekali mulai dari SKCK, surat dari pengadilan hingga ijazah sekolah," terang Sumardy.
- Pemkot Hibahkan Rp13 Miliar untuk KPU Salatiga
- Pilgub Jateng, Ribuan Relawan Siap Menangkan Sudirman- Ida
- Penghadangan Neno Warisman Langgar Konvensi HAM Internasional