Anies Dicalonkan, Nasdem Kota Semarang Bantah Ada Pengurus yang Mundur

DPD Partai Nasdem Kota Semarang membantah adanya kabar soal beberapa anggota dan pengurus partai yang mengundurkan diri pasca ditetapkannya Anies Baswedan sebagai bakal calon Presiden.


Saat ditemui RMOLJateng,  Ketua DPD Partai Nasdem Kota Semarang, Suryanto mengaku,  hingga saat ini tidak ada anggota partai yang mengundurkan diri karena terpilihnya Anies Baswedan sebagai bakal capres. 

Dari informasi yang diperoleh, ada nama Shafigh Pahlevi Lontoh dan Hanandityo Narendro yang dikabarkan menyatakan mundur dari Nasdem karena kecewa dengan penunjukkan Anies Baswedan sebagai bakal capres.

“Nasdem Kota Semarang beberapa tahun terakhir ini alhamdulillah kondusif dan insya Allah terkendali. Sejauh ini belum ada reaksi soal penunjukkan Pak Anies," ucap Suryanto, Rabu (5/10).

Suryanto menegaskan,  nama kedua kader yang telah mengundurkan diri tersebut dianggap sebagai pihak luar karena sudah mengundurkan diri sejak kurang lebih enam bulan lalu jauh sebelum penunjukan Anies Baswedan. Sehingga tidak bisa dianggap keluar dari partai karena kebijakan partai saat ini.

“Dia mau statement apapun itu eksternal, silakan saja, namanya juga orang luar, yang jelas Nasdem Kota Semarang tetap solid," ucapnya. 

Suryanto mengaku jika keduanya sudah keluar di awal tahun 2022 dan sudah tidak masuk dalam struktur kepengurusan partai yang baru.

“Memang posisi terakhirnya adalah sekretaris, namun kami regenerasi, sebab selama ini beliau tidak cukup berperan di partai," bebernya.

Shafigh Pahlevi Lontoh yang dikonfirmasi mengatakan,  sudah keluar dari kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Semarang.

"Ya benar saya sudah mengundurkan diri, dan sudah disusul kader lainnya," ungkap.

Ia menyatakan keluar dari Partai Nasdem karena  sudah tidak sejalan dengan kebijakan dari partai. Dirinya terakhir kali menjabat sebagai Ketua DPD Garda Pemuda Nasdem Kota Semarang dan juga Wakil Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Semarang.

"Tidak lagi sesuai dengan hati nurani dan lebih baik mengundurkan diri. Hidup harus punya prinsip dan dari pada berlama-lama yang nantinya akan menimbulkan sebuah kekecewaan dan polemik internal partai, maka saya izin pamit," ungkapnya.