Balutan Pakaian Dalam Dari Demak Nan Lembut Nyaman Dipakai

Perjuangan Generasi Ke 2 Pengusaha Konveksi
Podcast Dinparta Demak NGOPI Menghadirkan Salah Satu Pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) Dibawah Binaan Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak Yang Sukses Menggeluti Bisnis Konveksi Di Demak Yang Didampingi Staf Dinnakerind Kemarin Sabtu (11/10). Dokumentasi/RMOLJawatengah
Podcast Dinparta Demak NGOPI Menghadirkan Salah Satu Pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) Dibawah Binaan Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak Yang Sukses Menggeluti Bisnis Konveksi Di Demak Yang Didampingi Staf Dinnakerind Kemarin Sabtu (11/10). Dokumentasi/RMOLJawatengah

Demak - Dinas Pariwisata (Dinparta) Demak kembali berkesempatan menggelar Ngopi (Ngobrol Penuh Inspirasi ) Jum’at (11/10).

Podcast kali ini menghadirkan inspirator muda, salah satu pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) dibawah binaan Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak yang sukses menggeluti bisnis konveksi di Demak. Tokoh muda itu bernama Nisya Karina (25).

Dipandu oleh Ayu, host dari Dinas Pariwisata Demak, podcast berhasil membawa obrolan mengenai tetap eksisnya produk local. Di tengah gempuran produk impor di bidang konveksi, khususnya produk dari Cina, usaha ini bertahan.

Nisya didampingi staf dari Dinnakerind Kabupaten Demak, Andri, yang aktif mendampingi dan fokus  padapengembangan IKM di Demak.

Di awal obrolan, Nisya yang merupakan pemilik usaha konveksi pakaian dalam menyatakan bahwa ia meneruskan usaha kedua orang tuanya H. Sumaji dan Hajjah Suyatmi. Usaha pakaian dalam ini memiliki dua jenama (brand) dari konveksi produk pakaian miliknya yaitu Dina dan Meijirun.

Dalam kesempatan kali ini, Nisya menyampaikan produk-produknya. Kebanyakan produknya telah mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HAKI) melalui bantuan dan dukungan Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian (Dinnakerind) Demak.

Dilihat dari kualitas, produk pakaian dalam miliknya tidak kalah unggul dari produk lainnya baik produk lokal mau pun import dari China. “Konsumen tidak perlu khawatir terhadap produk saya. Karena saya jamin akan mendapakan produk terbaik dengan harga terjangkau dan ramah di kantong,” jelasnya.

Yuni yang tinggal di Jakarta yang ikut menyaksikan podcast melalui channel Youtube Dinas Pariwisata Demak tertarik dan langsung memesan produk tersebut ke nomor yang diberikan. Hanya dalam 2 hari produk tersebut telah diterimanya. “Saya sudah mencobanya dan memang benar produk tersebut bagus dan nyaman dipakai”, kata Yuni. “Saya akan memesannya lagi untuk saudara-saudara saya, karena selain enak dipakainya juga harganya murah,” jelasnya.

Menanggapi usaha di bidang konveksi pakaian dalam ini, Agus Kriyanto, Kepala Dinakerin Kabupaten Demak mengatakan pihaknya terus memotivasi para pengusaha IKM di Demak agar melakukan intensifikasi dan ektensifikasi usahanya. Hal ini dalam rangka untuk mampu bersaing dengan produk dari luar kabupaten Demak mau pun dari luar negeri.

“Pengusaha IKM di Demak harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi, karena pada dasarnya produk di Demak tidak kalah dengan produk lainnya,” tambahnya dengan bersemangat.

Host Ayu, menutup podcast dengan menanyakan kepada Nisya bagaimana perasaannya mengikuti podcast ini, “Saya merasa senang mengikuti podcast Ngopi ini. Saya berharap brand produk saya  dapat lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia,” katanya mengakhiri.