- Petani Muda Temanggung Ikut Pelatihan Integrated Farming Class
- Pasar Tradisional Dibuat Modern, Wali Kota Semarang: Kita Tunjukkan Bahwa Pasar Tradisional Sekarang Bersih Dan Nyaman
- Ekonomi Sirkular dan Perbaikan Nasib Nelayan Kecil
Baca Juga
Wonosobo - Satu buah kaca atap atrium Pasar Induk Wonosobo pecah pada Rabu (10/07) lalu. Beruntung peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, karena pada saat kejadian pasar yang baru ditempati sekitar 2 tahun pascapembangunannya dalam kondisi sepi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Para pedagang yang masih beraktivitas di dalam gedung dikagetkan dengan pecahnya kaca yang terpasang di atap lantai empat tersebut.
Salah satu pedagang Pasar Induk Wonosobo yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, pada saat kejadian dirinya masih berada di dalam pasar dan kondisi pasar induk sudah sepi karena sudah sore.
"Pada saat kejadian saya sedang beres-beres karena mau tutup. Beruntung pasar sudah sepi jadi tidak ada orang yang terkena pecahan kaca yang jatuh," jelasnya kepada wartawan, Jumat (12/07).
Ia tidak tahu pasti penyebab pasti pecahnya atap kaca tersebut. Menurutnya kejadiannya tiba-tiba dan pecahan kaca yang jatuh langsung menyebar di lantai.
Sejak kejadian tersebut, para pengunjung pasar induk tidak berani melintas di tengah gedung yang berada lantai dasar pasar. Alasannya, mereka khawatir seluruh kaca yang terpasang pada atap ambrol dalam waktu dekat saat hujan deras terjadi.
"Untuk saat ini sudah dipasang rambu agar tidak ada orang yang lewat di ruang atrium Pasar Induk," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pasar Induk Wonosobo, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Heri Setiawan membenarkan adanya peristiwa tersebut. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, saat ini pihaknya baru bisa memasang rambu di bawah atap atrium seluas 65 meter persegi agar para pedagang dan pengunjung pasar tidak melintas.
"Makanya saat kejadian saya langsung telfon Dishub (Dinas Perhubungan-red) untuk memasang rambu disana. Takutnya kejadian pecahnya kaya terulang lagi," jelasnya.
Ia mengklaim jika alasan pecahnya atap kaca tersebut dimungkinkan karena faktor cuaca. Seringnya terkena paparan panas dan hujan secara langsung membuat atap kaca itu memuai sehingga mudah pecah.
"Atap kaca itu hanya memiliki ketebalan 6 inci. Padahal untuk pemasangan model atap seperti itu harusnya bisa lebih dari 9 inci agar lebih awet," pungkasnya.
- Keberatan Jaminan Sertifikat Tanah Sudah Lunas Tetap Diproses Pihak Bank, Pemilik Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung
- Diskusi Bersama Sinergi Lembaga Legislatif Dan Media Massa DPRD Jawa Tengah
- Ribuan Pejuang Indonesia Sepakat Berhimpun Dalam Satu Wadah Organisasi