Batik Durian Curi Perhatian di International Fashion Expo Milan

Pagelaran Busana International Fashion Expo kembali digelar di Milan Italia pekan ini, setelah setahun vakum karena pandemi Covid-19.


Indonesia ikut ambil bagian dalam kegiatan ini dengan menampilkan Batik Durian yang seketika menyedot perhatian publik, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Wakil Duta Besar Indonesia untuk Italia Leffianna Hartati Ferdinandus usai pembukaan pameran mengatakan bahwa pihak KBRI Roma dengan senang hati selalu mendukung desainer Indonesia untuk berpartisipasi pada kegiatan fashion show untuk menampilkan produk-produk terbaik mereka yang berasal dari Indonesia.

Dia menilai, kesempatan semacam itu sangat bermanfaat untuk mendorong desainer Indonesia untuk tampil di kelas dunia. 

Durian dalam tradisi batik, merupakan kreasi baru yang diciptakan oleh Pemerintah Kota Lubuklinggau pada tahun 2013. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memberdayakan ekonomi daerah dan juga upaya pemerintah untuk membawa tradisi batik ke dunia internasional.

Sementara itu, International Fashion Expo di Milan itu sendiri dilaksanakan oleh Phoenix-Wicom LTD dalam naungan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Asosiasi Italia, Hong Kong dan Dewan Mode Timur Tengah.

Hadir dalam kegiatan ini, pencipta batik durian Lubuklinggau sekaligus Ketua Dekranas Lubuklinggau Hj. Yetti Octarina Prana. Dia juga merupakan istri Walikota Lubuklinggau dan Ketua Tim Penggerak PKK serta Ketua Dekranasda Lubuklinggau. 

“Batik durian dibuat sebagai upaya agar Lubuklinggau memiliki sesuatu yang baru dan menarik. Durian dipilih karena Lubuklinggau terkenal dengan durian yang sangat baik kualitasnya dan sebagai raja buah-buahan. Motif durian juga mudah dikenali dan mudah diterapkan pada material kain,” kata Leffianna.  

Hadirnya Batik Durian di ajang internasional itu disambut hangat oleh kalangan asosiasi pengusaha di Italia.

Wakil Presiden Confieuropea Divisi Milan Biogiorgio de Plumeri mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung setiap kemungkinan dan

sinergi kerjasama dalam membangun relasi bisnis baik itu dalam sektor fashion, olahraga, turisme dan sektor industri lain pada umumnya. 

Bukan hanya itu, dia juga mengaku sangat tertarik untuk mempromosikan industri, baik ekspor maupun impor antara Indonesia dan Italia dalam berbagai jenis sektor termasuk juga fashion, desain dan sektor arsitektur.

Hal senada juga diungkapkan oleh Riccardo Fuochi dari Asosiasi Pengusaha Italia-Hong Kong. Dia memberikan sambutan hangat atas kehadiran Indonesia dalam pameran internasional ini. Dia menilai ini adalah tanda semakin rekatnya hubungan antara negara Asia, dalam hal ini Indonesia, dengan Italia. 

Selain menampilkan busana dari desainer di Italia, tampil pula lukisan karta Milo Lombardo serta tiga gaun yang dirancang oleh pelukis Paola Zannoni dari Tuscany dan dibuat oleh MP Fashion, departemen mode Museum Maco, yang mewakili peringatan 700 tahun kematian sastrawan kehormatan Italia Dante Alighieri.