Bawaslu Rangkul Berbagai Pihak Demi Jaga Kondusifitas Pilkada

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) melakukan pemetakan kerawanan di Kota Salatiga. Langkah ini sebagai upaya menjaga kondusifitas Kota Salatiga menjelang hingga hari H pelaksanaan Pilkada Kota Salatiga 2024.


"Langkah kami ada beberapa unsur selain TNI Polri, parpol terkait, ormas, banpol, media serta pemda yang terkait dengan melibatkan semua komponen untuk menjaga menjelang 2024," kata Ketua Bawaslu Kota Salatiga Agung Ari Mursito, di tengah Konsolidasi Pengawasan Tahapan Pemilu di Hotel Grand Wahid, Salatiga, Sabtu (5/11). 

Hal tersebut juga ditegaskannya, tak terlepas dari kerjasama dengan DPRD Kota Salatiga dah Pemkot Salatiga. Saat ini, tahapan Pemilu telah memasuki verifikasi hingga berlangsung Jumat (4/11) malam masih terus bekerja. 

Dalam kesempatan tersebut, Bawaslu mengantisipasi kerawanan konflik horisontal di tingkat bawa Indeks kerawanan pemilu dan melakukan peletakan. 

"Sejarah Salatiga dalam perjalanan Pemilu, tidak adanya kerawanan terkait dengan ketidanetralanan ASN serta TNI Polri sehingga berhasil semua tahapan dan menjunjung tinggi apa yang menjadi slogan di Salatiga sebagai Kota Tertoleran," paparnya. 

Sehingga, lanjut dia, dengan konsolidasi pengawasan utamanya Bawaslu Kota Salatiga mengawali kegiatan yang harus dipertahankan. 

Salah satunya, dengan mengundang dari berbagai komponen-komponen agar pelaksanaan Pemilu bisa mengawali dengan menjaga serta penyusunan satu elemen yang akan nantinya disampaikan dari dulu hingga sekarang.

Sementara, Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit dalam agenda yang sama menyinggung terkait Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) pada tahun 2000. 

"Jadi indeks kekerawanan Pemilu tahun 2020 maupun 2019 Kota Salatiga tidak termasuk bagian dari kota-kota yang di anggap memiliki kerawanan baik pada saat pemilu legislatif maupun pemilu Pilkada atau Pilpres," ujar Dance. 

Namun, meskipun Salatiga terbilang adem ayem selama proses pemilu di Kota Salatiga tapi bukan berarti bahwa masyarakat tidak memiliki ketegangan. 

"Karena kata pertama bahwa yang dimaksud dengan kerawanan 

mulai dari data pemilu, baik datang memilih berulang-ulang. Sehingga, tetap harus diwaspadai untuk semua unsur," imbuhnya. 

Jayus salah satu peserta Konsolidasi, yang perlu dikhawatirkan adalah masih kah Covid-19 timbul kembali atau Covid yang baru. Jika keamanan, ia yakin selama 11 kali ia mengikuti proses Pemilu di Kota Salatiga tidak perlu khawatir. 

"Saya mohon tolong diundang petugas kesehatan, kalau ada Covid bagaimana. Kalau maling tidak ada yang takut, ini yang paling bahaya. Usul khususnya bagi KPU dan Bawaslu untuk mewaspadai," pungkas dia.