Semester pertama tahun anggaran 2018, penyerapan anggaran
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) per 1 Juli 2018
mencapai 27,34 persen atau senilai Rp 30,38 triliun dari total anggaran
tahun 2018 sebesar Rp 111,06 triliun.
- Kinerja Positif, SIG Catatkan Laba Rp866 Miliar pada Semester I 2023
- Alun-alun Johar Siap Ditempati Awal Tahun 2022
- Ratusan Furniture Asal Jawa Tengah Diekspor ke Belgia
Baca Juga
Sementara progress fisiknya sebesar 30,26 persen. Penyerapan anggaran terbesar di Ditjen Sumber Daya Air sebesar Rp 12,16 trilun, Ditjen Bina Marga sebesar Rp 10,75 triliun, dan Ditjen Cipta Karya sebesar Rp 4,80 triliun dilansir dari Kantor Berita Politik
Sementara untuk paket kontraktual di Kementerian PUPR tahun 2018 sebanyak 10.039 paket dengan nilai Rp 87,14 triliun yang terdiri dari paket kontraktual satu tahun, paket kontraktual tahun jamak baru dan lanjutan.
Hingga 4 Juli 2018, progres paket yang terkontrak sebanyak 8.647 paket dengan nilai kontrak Rp 71,13 triliun atau lebih kecil dari nilai pagu Rp 74,54 triliun. Sehingga dari hasil lelang tersebut efisiensi yang diperoleh mencapai Rp 3,41 triliun.
Untuk paket dalam proses lelang sebanyak 1.174 paket dengan nilai pagu Rp 10,37 triliun dan paket masih dalam tahap persiapan lelang sebanyak 216 paket dengan nilai Rp 2,21 triliun.
Pemaketan
pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR menjadi salah satu indikator
keberpihakan pemerintah akan hal tersebut. Adapun, kebijakan pemaketan
di Kementerian PUPR, sesuai arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono,
sebanyak 90 persen diperuntukan bagi kontraktor skala kecil menengah dan
jasa konsultan swasta.
- Inovasi pada Mesin Pengemasan, Semen Gresik Perkuat Komitmen Industri Hijau
- Ketua Hipmi Jawa Tengah Usul Pemerintah Agar Berdamai Dengan Covid-19
- Warga Kota Pekalongan Serbu Gerakan Pangan Murah