Berkah Ramadan, Penjual Peralatan Salat Panen Rejeki Omset Berlipat

Salah seorang pembeli tengah memilih songkok, di lapak penjualan peralatan sholat di jalan Alun-alun Barat Kauman, Semarang. Soetjipto/RMOLJateng
Salah seorang pembeli tengah memilih songkok, di lapak penjualan peralatan sholat di jalan Alun-alun Barat Kauman, Semarang. Soetjipto/RMOLJateng

Bulan Ramadan membawa berkah musiman bagi penjual peralatan sholat. Berbagai jenis peci, sarung, sajadah, tasbih, Alquran, mukena, bahkan kaligrafi banyak dicari konsumen. 


Jumlah pembeli meningkat dari hari biasa. Omset pedagang pun berlipat. Alhasil, mereka panen rejeki. 

"Alhamdulillah Ramadan ini ramai. Lebih ramai dari hari biasa," ujar Afif, yang buka lapak di Jalan Alun-alun Barat, Kauman, Semarang, Sabtu (23/3) sore, di sela-sela kesibukan melayani pembeli. 

Meski mengaku agak kesulitan untuk menghitung omset penjualan, namun ia memperkirakan omset hariannya mencapai 10 kali lipat dari hari biasanya. 

"Untuk berapanya, belum bisa menghitung totalnya. Tapi yang pasti ramai," ujar Afif yang berjualan bersama ayahnya, Syaiful.  

Sepanjang hari konsumen hilir mudik datang ke lapaknya. Ada yang sekadar mencari kupluk berharga Rp 10 ribuan.

Ada yang membeli peci jenis kopyah ataupun songkok yang harganya antara Rp 25.000 sampai Rp 35.000, ada juga yang membeli tasbih yang dijualnya dengan harga antara Rp 10,000 hingga Rp 60.000.

"Peci paling mahal harganya Rp 70 ribuan. Kalau sajadah harganya Rp 35.000 sampai 70.000. Kaligrafi juga ada, harganya Rp 50.000 sampai Rp 80 ribuan, tergantung ukuran bingkainya," kata warga Jalan Petek, Semarang. 

Sedangkan Syaiful menuturkan, pembeli paling banyak mencari kupluk atau peci. 

"Baru saja ada, jamaah mau sholat di Masjid Kauman ini, lupa membawa peci. Lantas mampir kesini membeli songkok berharga Rp 30.000. Ya rata-rata pembelinya warga seputaran Kota Semarang, kadang ada dari luar kota," tutur Syaiful yang sudah berjualan di tempat ini selama lebih dari 20 tahun.