Rizki Tri Cahyo (27) asal Yogyakarta, sosok yang belakangan viral di media sosial karena aksinya naik tugu penanda puncak Lawu akhirnya menemui Bupati Karanganyar Juliyatmono di kantornya.
- Konser Dewa 19 Meriah, Bupati Juliyatmono Naik Panggung Duet Lagu Separuh Nafas
- Pemkab Karanganyar Luncurkan Logo HUT ke 106
- Bupati Juliyatmono Ingatkan Kades Fokus Bangun Desa
Baca Juga
Aksinya naik tugu di puncak Lawu Hargodumilah tersebut banyak menuai reaksi dari banyak kalangan, baik itu relawan, pecinta alam, pengguna media sosial hingga Bupati Karanganyar.
Dalam kesempatan tersebut Juliyatmono meminta kedepannya kejadian serupa tidak terulang, bukan hanya untuk Rizki namun para pendaki lainnya.
"Menaiki tugu di puncak Lawu sangat berbahaya dan itu harus dihindari," ungkap Juliyatmono, (24/8).
Dikhawatikan jika bangunan tugu tidak terlalu kuat kemudian ambruk dampaknya akan jauh lebih besar dan bisa saja melukai dan membahayakan keselamatan diri sendiri dan juga orang lain.
Bupati Juliyatmono kemudian memberikan sanksi kepada Rizki sebagai bentuk permintaan maaf dan penyesalannya dengan menanam sebanyak 17 pohon di gunung Lawu dan meminta maaf secara terbuka melalui media sosial.
"Menanam 17 pohon di gunung Lawu. Ditananam di sepanjang jalan (jalur pendakian) entuk, nyang Cemoro Kandang ya entuk. Kui ya medsoske (viralkan) sebagai ungkapan penyesalan dan sampaikan agar jangan ditiru oleh siapapun," pesan Juliyatmono.
Sementara itu Rizki mengaku menerima sanksi dari Bupati Karanganyar untuk menanam 17 pohon di gunung Lawu. Bahkan dirinya secara terbuka meminta maaf kepada publik melalui media sosial.
"Saya atas nama Rizki minta maaf atas perilaku saya yang tidak pantas di puncak Lawu Hargodumilah yang mendaki tugu dipuncak Lawu. Saya tidak akan mengulangi perbuatan saya lagi dan saya berharap untuk teman-teman tidak melakukan hal serupa. Karena hal itu tidak baik atau berlebihan," paparnya.
Rizki sendiri mengaku jika dirinya naik ke puncak Lawu tidak melalui jalur resmi. Karena jalur resmi ditutup semua. Akhirnya memilih melewati jalur tikus (tidak resmi) dari Jogorogo, Ngawi Jawa Timur.
"Bersama satu teman naik dari Jogorogo (jalur tikus). Butuh waktu pendakian selama 13 jam. Naik tanggal 16 sampai puncak tanggal 17 pagi," pungkasnya. 
- Konser Dewa 19 Meriah, Bupati Juliyatmono Naik Panggung Duet Lagu Separuh Nafas
- Pemkab Karanganyar Luncurkan Logo HUT ke 106
- Bupati Juliyatmono Ingatkan Kades Fokus Bangun Desa
