BPBD Solo Minta Masyarakat Sadar Bencana

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrim melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Prediksi situasi akan berlangsung sekitar tanggal 9-15 Oktober 2022.


Oleh sebab itu, Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo telah menyiagakan personel selama 24 jam sebagai antisipasi jika bencana terjadi. Selain itu, juga menggandeng relawan untuk membantu menghadapi kemungkinan terjadinya  bencana.

"Total ada 19 orang, ada 4-5 orang setiap shift, kami terus siaga penuh. Selain itu kita juga gandeng relawan," jelas Kepala Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, Selasa (11/10). 

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi dampak dari cuaca ekstrem tersebut. Menurutnya mayarakat harus mengenali potensi bencana di sekitarnya agar bisa mempersiapkan diri.

"Kami mengimbau karena cuaca ekstrem warga masyarakat untuk sadar bencana sehingga dalam menangani bencana," paparnya.

Ditambahkan Nico belakangan ini cuaca ekstrim terjadi di Solo dan sekitarnya. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan beberapa pohon tumbang di beberapa titik. 

"Selama tiga hari terakhir memang terjadi hujan lebat yang disertai angin imbasnya ada beberapa titik di Solo terjadi pohon tumbang," lanjutnya.

Pihaknya juga sudah memetakan sejumlah titik rawan banjir dan genangan di Kota Solo. Terdapat 30 titik berpotensi rawan. 

Diantaranya di Kelurahan Sewu, Serengan, Jebres, Sangkrah, Mojo, Sumber, Kedung Lumbu, Pajang. Kemudian, Banjarsari, Semanggi, Kadipiro, Gandekan, Banyuanyar, Joyontakan, dan Joyosuran.

"Sebagian ada di bantaran sungai, sangat  rawan karena ada luapan sungai juga sepanjang sungai-sungai kota harus diwaspadai," pungkasnya.