BTS Siap Hadiri Sidang Umum PBB ke-76 dengan Paspor Diplomatik

BTS memegang paspor diplomatik untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke 76.
BTS memegang paspor diplomatik untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke 76.

K-pop bukan hanya soal hiburan, namun juga bisa menjadi bagian dari upaya diplomasi. Setidaknya itulah yang dibuktikan oleh boyband ternama asal Korea Selatan, BTS.


Pada Selasa (14/9), tujuh anggota BTS bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In di kantor kepresidenan di Seoul, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. 

Pada kesempatan tersebut, Moon menyerahkan secara resmi sertifikat penunjukan mereka sebagai utusan khusus untuk presiden untuk diplomasi publik.

Menurut keterangan yang dirilis oleh kantor kepresidenan Cheong Wa Dae, BTS dijadwalkan untuk menemani Moon sebagai utusan diplomatiknya untuk perjalanan ke Amerika Serikat mulai tanggal 19-23 September ini.

Selama perjalanan ini, BTS akan menghadiri Sidang Umum PBB ke-76 sebagai pembicara kehormatan. Mereka akan menyampaikan pesan harapan kepada kaum muda di seluruh dunia.

Selain itu, BTS juga akan berbicara dan tampil selama acara "SDG Moment 2021" yang dipimpin PBB, yang berlangsung pada 20 September.

SDG Moment 2021 sendiri bertujuan untuk memperkuat upaya masyarakat internasional untuk mencapai SDGs, yakni sebuah cetak biru untuk menyelesaikan tantangan global yang tertunda, termasuk kemiskinan, kelaparan, dan krisis iklim.

"Karena BTS telah menyampaikan pesan kenyamanan dan harapan ke seluruh dunia, kehadirannya di Majelis Umum PBB kali ini diharapkan menjadi kesempatan yang berarti untuk memperluas komunikasi dengan generasi mendatang di seluruh dunia dan menarik simpati mereka pada isu-isu internasional utama," begitu pernyataan yang dirilis oleh Cheong Wa Dae, seperti dikabarkan Yonhap.

Penunjukkan BTS sebagai utusan khusus itu telah diumumkan sejak bulan Juli lalu, namun baru kali ini upacara resmi dilakukan.

Dalam upacara hari ini, Moon menyerahkan sertifikat mereka kepada masing-masing anggota BTS, serta paspor diplomatik Republik Korea, dan pulpen Blue House.