Bupati Karanganyar Terkait Video Viralnya Tentang Omicron : Bangun Narasi Positif Agar Masyarakat Jaga Diri

Bupati Karanganyar Juliyatmono menanggapi videonya yang mendadak viral di berbagi media sosial termasuk di group Whats App terkait tanggapannya soal Omicron.


Dimana dalam potongan video berdurasi 1 menit 30 detik, Bupati Juliyatmono menyampaikan, masyarakat perlu menjaga diri masing-masing dan tak perlu memikirkan Covid-19 maupun varian Omicron.

"Yang penting dijogo awake dewe-dewe. Ora sah gagas omicron ora sah gagas covid. Anggepen wes ora enek," ucap Juliyatmono dalam video tersebut.  

Terkait hal itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengklarifikasi video tersebut. Menurutnya tujuannya menyampaikan hal tersebut untuk membangun narasi positif dalam pemikiran masyarakat.  

Dengan cara menyemangati dengan gaya bahasa dan metodeloginya yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi. Menurutnya itu cuma metodelogi dalam menyampaikan pesan agar siapapun tidak boleh terlalu mencekam larut dalam pikiran yang nanti terganggu oleh ketakutan. 

"Artinya masyarakat harus semangat dan semangat harus ditunjukkan dengan cara berfikir. Maka pikiran (harus)  dikosongkan gak ada covid gitu pikirannya. Cuma tindakan kita harus prokes. Dan pemerintah harus menggiatkan untuk prokes," papar Juliyatmono, Rabu (16/2).

Juliyatmono sampaikan terkait itu (video) tidak perlu dikhawatirkan kita itu (pendemi)  sudah dua tahun hidup berdampingan dan mengalami hal yang sama. 

"Video itu untuk membuat masyarakat berani beraktifitas. Namunya tetap harus prokes dan buang fikiran ada omicron," pesannya.  

Omicron dari berbagai informasi yang selalu diikuti perkembangan dari Kemenkes tidak terlalu berbahaya seperti flue (pilek) biasa. Dan penyembuhan juga relatif cepat dan cukup melakukan isolasi mandiri di rumah jika merasakan badan tidak sehat.  

"Jika merasakan badan tidak sehat ya isoman di rumah (OTG).  Kecuali jika ada komorbid dan lansia yang perlu perawatan ya dibawa ke rumah sakit.  Di sini masih tersedia,  dan presentase yang dirawat di RS juga masih kecil," tandasnya.  

Bupati juga berpesan agar masyarakat membuang fikiran tentang adanya Covid 19 apalagi Omicron. Karena menurut Menkes jutaan varian sudah diklasifikasi mana yg sedang, mana yang berat. 

"Omicron masuk yang tidak terlalu berbahaya. Maka jangan sampai ada ketakutan yang berlebihan. Masyarakat harus optimis. Jika isoman kalau enjoy di dalam otak gak ada covid ya sehat.  Tapi jika dalam fikiran masih ada saja (covid) itu akan menurunkan imunitas," pungkasnya.