Guyuran hujan abu vulkanik akibat erupsi Merapi benar-benar merepotkan masyarakat petani di kawasan lereng gunung itu. Baik petani sayuran maupun petani ternak sejumlah desa di wilayah Kabupaten Magelang.
- Pemkab Siap Dukung Pembangunan Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu
- Polda Jateng Bakal Perpanjang One Way Tol Hingga Bawen
- Tradisi Jelang Hari Jadi, Jajaran Forkopimda Ziarah Makam Leluhur Pendiri Kabupaten Purbalingga
Baca Juga
Seperti dialami masyarakat petani Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun. Mereka harus berjibaku mencari pakan sampai ke tempat yang jauh agar ternak piaraannya tidak mati kelaparan.
Suweno, petani Babadan 1, menuturkan, di dusunnya terdapat 566 ekor sapi dan 15 ekor domba. Karena tidak ada lagi rumput segar, para peternak harya rela mencari pakan ke wilayah lain.
"Hari ini, sekitar 15 petani ternak mencari damen (batang padi sisa panen /sekam) sampai kawasan bawah, lebih tepatnya di Desa Ngadipuro," ujar Suweno, selaku koordinator petani Babadan 1, Senin (13/3/2023)..
Karena jaraknya cukup jauh, imbuh dia, demi mendapatkan pakan alternatif itu petani harus merogoh kantong (iuran). Uang hasil iuran dipakai untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) Colt L300 untuk mengangkut damen yang dibeli.
Sekali angkut, kata Suweno, armada yang dibawa bisa mengangkut damen sekitar 2 ton.
"Untuk mendapatkan damen itu kami harus berebut cepat dengan peternak dari desa lain yang juga terdampak abu Merapi," katanya.
Dampak lain dari guyuran abu vulkanik Merapi, adalah beberapa jenis komoditas tanaman sayur mayur. Antara lain, cabe dan tomat. Banyak tanaman sayur mayur terancam mati karena tertutup abu.
"Hanya tersisa sedikit yang bisa kami panen. Karena itu, kami berharap dan hanya bersyukur jika masih ada pihak lain yang peduli terhadap nasib kami," kata Suweno.
Ditemui terpisah, Bupati Magelang Zaenal Arifin mengaku prihatin dengan keadaan warga yang terdampak hujan abu Merapi tersebut.
Dia menjelaskan, jajaran Kodim 0705/ Magelang bekerja sama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) langsung melakukan aksi pembersihan abu vulkanik di kawasan terdampak.
Termasuk upaya penyelamatan terhadap tanaman milik masyarakat petani. Ia berharap, segera turun hujan dengan intensitas yang cukup.
"Kalau segera turun hujan, tentu kondisinya baik-baik saja," harap bupati, usai mengikuti rapat paripurna DPRD Kabupaten Magelang.
Dia mengakui, aktivitas masyarakat di kawasan lereng Merapi masih berjalan seperti biasa. Namun, dia mengimbau masyarakat untuk mematuhi imbauan petugas.
Dalam aktifitas keseharian hendaknya menjauhi kawasan yang bahaya dari ancaman erupsi Merapi, 7 kilometer dari puncak gunung berapi aktif tersebut.
- Tinjau Vaksinasi, Kapolres Purbalingga Bagikan Bantuan Sosial Ke Warga Kurang Mampu
- Simulasi Pencoblosan di Salatiga untuk Pemilih Tuna Netra
- Pemkot Salatiga Didukung Bentuk BNN