Dampak Syawalan, Okupansi Penginapan Demak Capai 100 Persen

Dinparta Kab Demak
Dinparta Kab Demak

Tradisi Syawalan di Demak tidak hanya menjadi momentum keagamaan dan budaya, tetapi juga berhasil menggerakkan sektor pariwisata daerah. Tercatat okupansi penginapan Di Kabupaten Demak meningkat selama perayaan Syawalan yang berlangsung sejak tanggal 6-8 April 2025.

Peningkatan signifikan ini terjadi di penginapan yang tersebar di seluruh Kabupaten Demak. Terutama di hotel-hotel yang berlokasi di sekitar pusat kota dan area wisata religi Masjid Agung Demak, termasuk Wisma Hasanah.

"Kami sangat bersyukur dengan antusiasme masyarakat mengunjungi Demak saat Syawalan. Ini membuktikan bahwa tradisi budaya lokal bisa menjadi daya tarik wisata yang potensial," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Endah Cahya Rini, Selasa (8/4).

Menurut Endah, peningkatan okupansi penginapan ini tidak terlepas dari strategi promosi wisata yang dilakukan Pemkab Demak.

"Kami gencar melakukan promosi digital dan menjalin kerja sama dengan berbagai agen perjalanan, termasuk menggelar Festival Kuliner khas dan pertunjukan seni budaya," ujarnya.

Para wisatawan yang datang tidak hanya berasal dari daerah sekitar seperti Semarang, Kudus, dan Jepara, tetapi juga dari luar Jawa Tengah bahkan beberapa wisatawan mancanegara. Mereka tertarik dengan keunikan tradisi Kupatan dan Larungan dengan nilai religius dengan kearifan lokal.

Dampak positif juga dirasakan pelaku UMKM di sekitar lokasi wisata. Penjualan oleh-oleh khas Demak seperti kain batik Demak, dan kerajinan kayu ukir meningkat dibandingkan hari biasa

Dinas Pariwisata Demak berencana menjadikan momentum ini sebagai awal pengembangan wisata syawalan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang, dengan target kunjungan wisatawan meningkat 20% setiap tahunnya.