DAU Jawa Tengah Dibelanjakan Untuk Lawan Covid-19 Varian Delta Sejak Juli

Kepala Bappeda Jawa Tengah Prasetyo Aribowo. Dok
Kepala Bappeda Jawa Tengah Prasetyo Aribowo. Dok

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyebut rencana pembelanjaan Dana Alokasi Umum (DAU) mengalami perubahan berdasar perkembangan di lapangan.


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, mengatakan, pada awal Juli, angka pembelanjaan Dana Alokasi Umum diatur ulang penggunaannya.

"Karena waktu itu kita tidak tahu varian delta demikian cepat. Sehingga beberapa kita tunda, misalnya pelatihan bimtek untuk promosi kesehatan kita tunda karena kita fokus untuk covid," kata Prasetyo, Minggu (25/7).

Prasetyo menambahkan, serapan anggaran akan terus bertambah karena sudah ada rencana-rencana pembelanjaan. 

Misalnya untuk pembelian reagen dalam rangka peningkatan testing dan tracing. Serta dukungan fasilitasi untuk rumah sakit darurat. 

Di lain pihak, penanganan covid di Jateng sebenarnya tidak hanya mengandalkan anggaran refocusing DAU. Tapi juga memanfaatkan dana dari CSR perusahaan. 

"Misalnya kita menerima dari shopee, pertamina berupa oksigen, tabung liquid. Semuanya itu kita dorong untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit," terangnya.

Prasetyo menjelaskan, total serapan anggaran sampai hari ini telah mencapai Rp49.040.562.303 atau 17,28%. Diantaranya ialah pemberian insentif untuk tenaga kesehatan yang sudah cair Rp39.895.216.303 atau 66,31%.

Kata dia, berdasarkan amanat refocusing pemerintah pusat, anggaran 8% dari DAU Jateng berjumlah Rp 283 miliar yang terinci untuk 5 item penganggaran. 

"Yakni untuk penanganan covid, dukungan vaksinasi, dukungan pada kelurahan, insentif tenaga kesehatan, dan belanja kesehatan lainnya. Dukungan vaksinasi sudah relatif berjalan, untuk desa kelurahan juga sudah berjalan," katanya.