Purworejo - Musim kemarau panjang di Kabupaten Purworejo menyebabkan berbagai wilayahnya mengalami kesulitan air bersih. Akibatnya mereka memerlukan bantuan dropping air bersih.
- Dishub Kota Semarang Wacanakan Tarif BRT 2025 Naik
- Kejutan Awal Tahun: Pemkot Semarang Rencanakan Naikkan Tarif BRT
- Anggota Kodim 0726/Sukoharjo Edukasi Masyarakat Cara Menyeberang Jalan Yang Benar
Baca Juga
Warga atau desa yang membutuhkan pasokan air bersih meminta bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo atau pun membeli air bersih secara mandiri ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Purworejo.
Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo mengakui jika permintaan air bersih dari masyarakat cukup tinggi. Meski demikian hal ini tidak berpengaruh terhadap layanan utama bagi pelanggan PDAM.
"Kami pastikan adanya air yang diambil melalui tangki-tangki bantuan ke masyarakat itu tidak mengganggu pasokan bagi pelanggan kami," kata Hermawan, Jumat (18/10).
Hermawan mengakui jika dalam musim kemarau ini memang berakibat pada penurunan debit sumber air yang juga terjadi di sumur-sumur masyarakat.
"Tapi semua bisa ter-cover dengan baik. Baik itu pelanggan atau pun pemenuhan permintaan air bersih dari masyarakat," tambahnya.
Menurut Hermawan, untuk layanan air yang didistribusikan melalui tangki PDAM, selama ini dilayani di 4 empat titik yakni Bendungan Boro, Tuksongo, Ketawangrejo Keseneng dan Kutoarjo.
"Untuk armadanya, PDAM memiliki 3 tangki pelat merah dengan kapsitas 4 kubik atau 4 ribu liter. Dimana untuk satu tangki bisa melakukan pengiriman ke 3-4 titik lokasi," katanya.
Armada ini masih dibantu dari BPBD yang juga memiliki tangki air bersih.
- Tarif Medical Chek Up di Grobogan Mahal, Pelamar CPNS dan P3K Beralih di RS Sragen dan Boyolali
- Dishub Kota Semarang Wacanakan Tarif BRT 2025 Naik
- Perayaan Imlek Di Kota Solo Bakal Meriah Dengan Karnaval Grebeg Sudiro Dan 5.000 Kue Keranjang Dibagikan Gratis