Debit Sumber Air Menurun, Tidak Ganggu Layanan Pelanggan PDAM

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Purworejo Hermawan Wahyu Utomo. Dokumentasi
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Purworejo Hermawan Wahyu Utomo. Dokumentasi

Purworejo - Musim kemarau panjang di Kabupaten Purworejo menyebabkan berbagai wilayahnya mengalami kesulitan air bersih. Akibatnya mereka memerlukan bantuan dropping air bersih.


Warga atau desa yang membutuhkan pasokan air bersih meminta bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo atau pun membeli air bersih secara mandiri ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Purworejo.

Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo mengakui jika permintaan air bersih dari masyarakat cukup tinggi. Meski demikian hal ini tidak berpengaruh terhadap layanan utama bagi pelanggan PDAM.

"Kami pastikan adanya air yang diambil melalui tangki-tangki bantuan ke masyarakat itu tidak mengganggu pasokan bagi pelanggan kami," kata Hermawan, Jumat (18/10).

Hermawan mengakui jika dalam musim kemarau ini memang berakibat pada penurunan debit sumber air yang juga terjadi di sumur-sumur masyarakat.

"Tapi semua bisa ter-cover dengan baik. Baik itu pelanggan atau pun pemenuhan permintaan air bersih dari masyarakat," tambahnya.

Menurut Hermawan, untuk layanan air yang didistribusikan melalui tangki PDAM, selama ini dilayani di 4 empat titik yakni Bendungan Boro, Tuksongo, Ketawangrejo Keseneng dan Kutoarjo.

"Untuk armadanya, PDAM memiliki 3 tangki pelat merah dengan kapsitas 4 kubik atau 4 ribu liter. Dimana untuk satu tangki bisa melakukan pengiriman ke 3-4 titik lokasi," katanya.

Armada ini masih dibantu dari BPBD yang juga memiliki tangki air bersih.