Defisit Kompetensi Digital dapat Diatasi Jika Tansformasi bidang Pendidikan Direalisasikan

Defisit kompetensi dapat teratasi jika seluruh daya dan upaya diarahkan untuk transformasi pendidikan di era digital sehingga tak ada kata atau tindakan lain selain menyesuaikan dengan perkembangan peradaban dunia.


"Kemampuan literasi digital akan tercipta jika setiap elemen mampu menjadi  pembelajar, mampu beradaptasi, memiliki kemampuan dinamis untuk menciptakan inovasi," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Sabtu (27/11).

Menurut Lestari, catatan terkait model pembelajaran digital yang diterapkan dalam pola belajar jarak jauh,  terdapat tiga hal penting yang patut diperhatikan yakni kurikulum adaptif, kompetensi guru dan  teknologi yang memadai.

Belajar dari pandemi, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, dunia pendidikan menghadapi tugas lanjutan bagaimana merancang pembelajaran dengan menggunakan media digital. 

Tujuannya, ujar Rerie, untuk  meningkatkan kualitas pembelajaran, kompetensi guru dan siswa. 

Digitalisasi pendidikan menggunakan media teknologi dan informasi sangat penting karena mampu menyajikan materi  secara kontekstual, visual, menarik, dan interaktif.

Tetapi, jelas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu, pekerjaan rumah kita saat ini adalah pemerataan indeks daya saing digital dalam negeri.

Adaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, patut diletakkan dalam pemahaman menyeluruh tentang literasi digital.

Literasi digital, menurut Rerie, membuat guru maupun murid mampu menjelajahi ragam pengetahuan terkini dan terdorong untuk meningkatkan kreativitas.

Melek digital, tambahnya, diharapkan mendorong guru untuk menciptakan platform belajar yang bijak berbasis nilai kearifan lokal.

Pada saat bersamaan, jelas Rerie, literasi digital mengajarkan sekaligus  membentuk masyarakat berbasis digital yang bertujuan mengakhiri kesenjangan digital dan memperluas konsepsi digital. 

"Mari kita berbenah, dimulai dengan meningkatkan kemampuan literasi digital, menyiapkan generasi  cerdas menyongsong Indonesia Emas," pungkas Rerie.