Deklarasi dan Pelantikan PDNI 2021-2024, Dermawan Waruwu: Hapus Stigma Daerah Terbelakang dan Termiskin

Para doktor putra asli Nias yang tergabung dalam Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI) saat deklarasi dan pelantikan, Minggu (12/9). /RMOL Jateng
Para doktor putra asli Nias yang tergabung dalam Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI) saat deklarasi dan pelantikan, Minggu (12/9). /RMOL Jateng

Para doktor yang tergabung dalam Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI) diajak untuk menghapus stigma negatif yang puluhan tahun ditujukan pada masyarakat Pulau Nias yang terbelakang, bodoh dan miskin.


 ‘’Bertahun-tahun stigma negatif sebagai masyarakat yang tidak berpendidikan, terbelakang dan miskin ditujukan pada orang Nias. Sekarang, dengan lahirnya PDNI, kita buktikan bahwa orang Nias mampu meraih strata pendidikan tertinggi. Mari, kita berkontribusi nyata demi kemajuan Nias, agar Kepulauan Nias yang berdasarkan survei Badan Pusat Statistik 2020 sebagai daerah termiskin dapat dihapus, dan masyarakat menjadi maju,’’ tegas Dr Dermawan Waruwu, saat berpidato usai terpilih sebagai Ketua Umum PDNI, Minggu (12/9) petang.

Dermawan yang merupakan dosen di Universitas Dhyana Pura, Bali dalam pidato yang diberi judul ‘’Bergerak Senyap, PDNI Menjadi Berkat’’ mengatakan, kehadiran PDNI bukan ajang menunjukkan kesombongan dan bersifat eksklusif, namun berdiri untuk menjadi berkat bagi masyarakat Pulau Nias khususnya dan Indonesia pada umumnya.

‘’Gelar doktor merupakan gelar tertinggi dalam dunia pendidikan, dan tidak semua orang mampu meraihnya. Gelar itu diperoleh dengan susah payah, sehingga patut disyukuri. Bukan menjadi sombong, namun harus menjadi berkat bagi masyarakat. PDNI hadir untuk memberi kontribusi nyata untuk peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) Kepulauan Nias, agar terus meningkat dan terbebas dari kebodohan,’’ tegas doktor kajian budaya lulusan FIB Universitas Udayana Bali tahun 2017 ini.

PDNI yang beranggotan 88 orang doktor putra asli Nias, kata Dermawan Waruwu, akan memberikan sumbangan pemikirannya melalui profesi masing-masing. Para anggota kini tersebar di 13 provinsi di Indonesia. Mereka merupakan doktor berbagai displin ilmu lulusan perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri.

Para anggota PDNI saat ini berprofesi sebagai birokrat, dosen, rohaniwan, advokat, hakim, dan konsultan. ‘’Dibalik prestasi sebagai doktor, PDNI akan berkontribusi nyata bagi kemajuan Nias, dan memberi motivasi bagi generasi muda Nias untuk meraih ilmu setinggi mungkin,’’ tegasnya, yang menyebutkan doktor  pertama lulus 1984, disusul doktor tahun 1992,  dan lulusan doktor terakhir tahun 2021.

Dewan Penasihat DPP PDNI periode 2021-2024 antara lain Prof Dr Yassona H Laoly yang saat ini menjabat Menkum HAM, sedangkan Ketua Umum Dr Dermawan Waruwu, Sekretaris Umum Dr Liyus Waruwu, dan Bendahara  Umum: Dr Talizaro Tafonao.