Aktivis kemanusiaan asal Papua, Natalius Pigai mendesak Abraham Samad Cs segera melakukan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka kepada Firli Bahuri.
- Sebulan Ciduk Tiga Kepala Daerah, Natalius Pigai: Prestasi Firli Bahuri Luar Biasa untuk Indonesia
- Pengumuman Cawapres Prabowo Di Menit Terakhir
- Seniman dan Komunitas Pertanyakan Revitalisasi TBRS
Baca Juga
Bahkan phaknya siap membantu Abraham Samad Cs untuk meminta maaf dan mencabut laporan tersebut
Hal itu disampaikan Pigai menanggapi upaya kelompok Abraham Samad Cs yang melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ke Dewan Pengawas KPK.
Pigai menilai, laporan kelompok itu lebih didasarkan pada kebencian pribadi.
Pigai menunjuk aksi yang dilakukan kelompok Abraham Samad Cs di lapangan, termasuk aksi di Gedung KPK dan berbagai pernyataan yang disampaikan Bambang Widjajanto dalam podcast yang dipandu Novel Baswedan.
"Kita disandera berita imajinatif. Apa betul Samad cs lapor karena informasi, data dan fakta, atau karena kebencian pribadi?" ungkap mantan Komisioner Komnas HAM itu, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/4).
Pigai mengatakan, tak lama setelah mendapat kabar Firli dilaporkan ke Dewas KPK, dirinya langsung mencari tahu apa dasar laporan Abraham Samad Cs itu. Pigai ragu Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Saut Situmorang memang mendapat data dan informasi yang lengkap.
Mantan Pimpinan KPK seperti Abhraham Samad, Saut Sitomarang, Bambang Widjojanto bersama mantan pegawai KPK saat demonstrasi di depan Gedung Merah Putih/RMOL
Menurut Pigai, dirinya bertanya langsung ke Firli Bahuri mengenai duduk persoalan yang dituduhkan Abraham Samad Cs. Dalam penjelasannya kepada Pigai, Firli Bahuri mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha menjadi penegak hukum yang taat.
“Tidak betul, itu fitnah dan pembunuhan karakter,” jawab Firli seperti ditirukan Pigai.
“Saya tidak kenal Kepala Biro ESDM dan tidak pernah memberi informasi kepada Menteri ESDM," kata Firli lagi.
Pigai lebih lanjut mengatakan, dirinya mendapat informasi dari pihak tertentu bahwa dokumen yang diberikan ke pihak Kementerian ESDM berasal dari pengusaha yang meminta izin konsesi 11 tambang. Belum diketahui pengusaha ini punya hubungan khusus dengan siapa di KPK.
"Konon katanya pengusaha ini juga akan dikenal siapa orangnya karena orang jahat akan terlihat jahatnya. Tinggal tunggu waktu," jelas Pigai.
Terkait laporan Abraham Samad Cs itu, Pigai menyerahkannya pada keputusan Firli Bahuri. Apakah bersedia menerima maaf atau mau menggugat pidana dengan UU ITE.
"Semuanya tergantung pada beliau. Yang pasti, ini tidak boleh terulang lagi karena harga diri dan martabat orang diinjak-injak itu sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia," pungkasnya.
- Sebulan Ciduk Tiga Kepala Daerah, Natalius Pigai: Prestasi Firli Bahuri Luar Biasa untuk Indonesia
- Pengumuman Cawapres Prabowo Di Menit Terakhir
- Seniman dan Komunitas Pertanyakan Revitalisasi TBRS