Setelah delapan bulan sejak peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror berhasil menangkap lima terduga teroris yang menjadi dalang peristiwa tragis tersebut.
- Sukses Ungkap Peredaran Uang Palsu, Tim Resmob Terima Reward Dari Kapolres Salatiga
- Wakil Bupati Pemalang Ambil Alih Jalannya Pemerintahan Pasca OTT KPK
- Komplotan Pembobol Uang Nasabah Rp 1,7 Miliar Dibekuk Resmob Polrestabes Semarang
Baca Juga
Lima pelaku yang diamankan adalah S warga Banyudono, diamankan di Boyolali pada 1 Agustus 2023, TN warga Cemani Sukoharjo diamankan 2 Agustus 2023, PS warga Simo Boyolali dan AG warga Gentan Baki Sukoharjo, keduanya diamankan 3 Agustus 2023. Dan R seorang perempuan warga Laban Mojolaban Sukoharjo diamankan 27 Juli 2023.
"Tim Densus 88 Polri total menangkap lima tersangka bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Desember 2022 lalu," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, dalam konferensi pers di Mapolresta Surakarta, Jumat (4/8/2023).
Ahmad menyebut S, merupakan Amir atau pimpinan dari Ansor Daulah yang merupakan afiliasi dari jaringan pelaku teroris So, murid Dr Ashari. Diketahui So saat ini sudah ditangkap.
Dijelaskan lebih lanjut oleh PPID Densus 88 Kombespol Aswin Siregar, pelaku S merupakan otak dari peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, yang dilakukan oleh AS alias AM.
"Peran masing-masing pelaku yang diamankan, S sebagai pimpinan dan perakit bom, TN, PS dan AG, sebagai pembantu. Dan RS seorang perempuan merupakan istri dari AS pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar Bandung," kata Kombes Aswin.
Mengenai peran RS, Aswin mengatakan sebagai istri ia yang mendorong suaminya untuk berjihad dengan cara menjadi pengantin atau pelaku bom bunuh diri.
"RS diamankan karena perannya sebagai istri mendorong suaminya menjadi pelaku bom bunuh diri," ungkap Aswin.
Fakta yang terungkap selain Polsek Astana Anyar yang menjadi sasaran bom, ada satu tempat lagi yang siap di bom yakni Mapolresta Surakarta.
"Dari pengakuan pelaku mereka menyiapkan dua lokasi untuk bom yakni di Polsek Astana Anyar yang dilakukan Desember 2022 dan satu lagi Mapolresta Surakarta. Belum terlaksana karena masih menunggu pengantin yang belum ada," imbuhnya.
Dalam konferensi pers, Karo Penmas Divisi Humas Polri didampingi PPID Densus 88 AT dan Kapolresta Surakarta Kombespol Iwan Saktiadi, juga menunjukkan barang bukti yang diamankan dari penggeledahan di rumah TN dan S.
Yang menarik, diantaranya ada 50 buah kotak amal dengan label stiker bertuliskan 'Sahabat Langit' dan 'Sahabat Umat', yang diduga kuat menjadi alat pendanaan dalam melakukan aksi teror mereka.
"Pendanaan mereka salah satunya dari kotak amal. Ada dua label 'sahabat langit' dan 'Sahabat Umat', sementara ini ada 50 unit kota yang disita. Untuk jumlah uangnya belum diketahui karena masih proses hitung," ungkap Aswin.
- KPK Sita Sejumlah Bukti Dokumen Saat Geledah Kantor Dan 2 Rumah Bupati Banjarnegara
- Tipu Jual Tanah Lahan Tol Semarang-Demak, Kades Bedono Sayung Jadi Tersangka
- Fotonya Digunakan Untuk Modus Berikan Bantuan Hibah, Ini Pesan Rober Christanto