Desain Siswa SLB Mandiri Putra Karanganyar Dijual Sebagai Souvenir  untuk Event Asean Para Games 2022

Stand Sekolah Luar Biasa (SLB) Mandiri Putra yang berasal dari Jumapolo Karanganyar tampilkan produk kerajinan tangan di salah satu venue Asean Para Games 2022 di Stadion Manahan Solo.


Stand tersebut menjual mug, pouch, kaus dan totebag dengan desain gambar unik hasil karya anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah Mandiri Putra. Dengan brand Daun (Dari Anak ABK untuk Negeri).

Fajar  Riyanto, kepala sekolah SLB Mandiri Putra sampaikan semua desain produk souvenir merupakan karya siswa sekolah tersebut. Yang dituangkan dalam bentuk produk untuk souvenir.

"Ini semua produk vokasional kerajinan dari anak berkebutuhan khusus. Kami tampilkan karya coretan gambar dari anak autis, down syndrome, tuna rungu, tuna daksa," jelasnya Selasa (2/8). 

Produk Daun untuk Indonesia Stand SLB Mandiri Putra merupakan satu-satunya stand suvenir dari lembaga pendidikan yang menjadi peserta di event itu. 

Menurutnya Daun menjadi suvenir resmi. Merupakan satu-satunya sekolah di Indonesia yang terpilih untuk membuka stand selama Asean Para Games 2022  berlangsung. Selebihnya di sini UMKM profesional. 

"Ada seleksinya, dikurasi produknya dinilai keunikannya, apakah bisa dijual, dan mengangkat nilai kekhususan anak," lanjut Fajar. 

Keunikan produk Daun dari SLB Putra Mandiri ini yaitu semua gambarnya asli hasil karya murid sekolah itu tanpa sentuhan editing. Jadi hasilnya produk menjadi otentik dan memiliki beragam ekspresi. 

Dalam setiap gambar memiliki cerita, mewakili perasaan anak didiknya. Salah satunya adalah gambar abstrak berbentuk lingkaran-lingkaran yang seperti wajah manusia. Itu adalah gambaran seorang anak didiknya ketika sedang merasa tidak nyaman.

"Menurut cerita dari gurunya, pada saat melukis pagi, terekspresikan gambar seperti orang marah, dengan warna merah tegas. Setelah disampaikan kepada ibunya bahwa 'ada emosi sedikit' dari si anak, ternyata sang ibu menceritakan bahwa dia belum sarapan," tandas Fajar. 

Harga produk daun ramah di kantong Harganya, untuk tas totebag berwarna putih ukuran 30x40, dijual Rp30 ribu. Sedangkan untuk tas dengan bahan berwarna dijual Rp40 ribu. Ada juga yang digambar langsung secara manual di produknya. Untuk ini produk dibanderol Rp100 ribu. 

“Seperti sebuah tas dengan gambar Rajamala, maskot ASEAN Paragames 2022. Proses melukisnya tiga hari," ungkap Fajar. 

Objek gambar hasil kreasi anak berkebutuhan khusus ini merupakan hasil dari program vokasional SLB Mandiri Putra yang rutin diadakan enam bulan sekali. Sebab itu menurutnya produk dari Daun, akan berganti setiap enam bulan sekali.

"Mengenai objek gambarnya, anak-anak itu diberi kebebasan. Ini tugas sekolah. Tetapi kami tidak mengarahkan, mereka harus menggambar apa," imbuhnya. 

SLB Putra Mandiri sendiri memiliki 45 murid dengan jenjang SD, SMP dan SMA. Sekolah ini fokus untuk melatih kemandirian terlebih dulu. 

"Agar mandiri kreatif, produktif dan berdaya saing," pungkasnya.