Dewan Minta Konten Tradisi Dihadirkan di Museum Kota Lama Semarang

Museum Kota Lama atau Museum Bubakan hingga saat ini progresnya sudah lebih dari 90 persen. Untuk pembangunan fisiknya sudah selesai, dan saat ini hanya tinggal melengkapi koleksi yang ada didalam museum.


Terkait dengan isi atau konten di dalam museum, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan perlu adanya konten berisi tradisi yang menggambarkan Kota Semarang.

Anang menyebut konten lain terkait sejarah Semarang memang sudah cukup banyak mengisi museum, namun menurutnya agar bisa dikatakan sebuah museum di sebuah Kota perlu ada sesuatu berupa tradisi yang menggambarkan kota tersebut terpampang di dalam museum.

"Ini kan museum, sehingga sentuhan tradisinya harus kuat, mungkin tadi kontennya sudah cukup tapi tinggal membuat konteks kalau ini museum, karena kalau tidak pintar membuat konteksnya nanti kesannya kayak lihat tv atau hp saja," kata Anang, saat melakukan tinjauan ke Museum Kota Lama, Selasa (18/1).

Pihaknya meminta kepada pengelola untuk bisa memasukan konteks yang menggambarkan sebuah museum di Kota Semarang. Sedangkan untuk tempat parkir pengunjung yang akan menuju museum, Pemerintah akan menyiapkan lahan parkir yang berada di lahan milik Bank Jateng dan nantinya dari tempat parkir, pengunjung bisa langsung menuju museum melalui taman yang sudah dibangun Pemkot diantara museum dan lahan parkir.

"Untuk parkir kan memang rencana di tanah milik Bank Jateng, sehingga aksesnya lebih mudah karena disitu sudah dibuat RTH untuk jalur masuk kesini," jelasnya.

Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Swasti Aswigati mengatakan untuk tempat parkir pengunjung juga nantinya bisa parkir di kantong parkir yang telah disediakan di kawasan Kota Lama. Selain itu pengunjung juga bisa menggunakan angkutan umum yang justru tidak membutuhkan lahan parkir.

"Kalau menurut kami yang masih kurang itu parkirnya, karena kalau kita lihat, kawasan jurnatan dan bubakan ini tanpa ada museum saja sudah penuh kalau siang hari, tapi dari Disbudpar sudah berkoordinasi dengan Bank Jateng jadi rencana lahan parkir ada di Bank Jateng," kata Asti, sapaan akrabnya.

Terkait dengan konsep museum, Asti mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang dengan adanya Museum Imersif Kota Lama yang memang baru pertama kali ada di Kota Lumpia ini. 

Asti menyebut isi museum sudah bagus dan hanya tinggal dirapikan lagi serta menunggu perijinan untuk kemudian bisa dibuka untuk umum.

"Harapannya selain bisa merawat budaya di Kota Semarang dengan adanya museum ini, bisa jadi salah satu destinasi pariwisata orang-orang yang datang ke kota Semarang," pungkasnya.