Dico-Ade Bhakti, Mungkinkah?

Dico Ganinduto dan Ade Bhakti banyak dijagokan masyarakat duet jadi pasangan di Pilwakot Semarang. Dicky Aditya/RMOLJateng
Dico Ganinduto dan Ade Bhakti banyak dijagokan masyarakat duet jadi pasangan di Pilwakot Semarang. Dicky Aditya/RMOLJateng

Pemilihan wali kota dan wakil wali kota atau Pilwakot Semarang semakin dekat tiba waktunya. Kandidat calon pun sudah mulai muncul agar mereka bisa punya kesempatan kenalan dengan masyarakat. 


Terbaru, Bupati Kendal Dico Ganinduto resmi memutuskan ikut nyalon. Sebelumnya, ada juga tokoh muda sekaligus public figure Ade Bhakti banyak dijagokan masyarakat. Elektabilitas Ade pun dari hasil survey-nya tinggi. Lha..dalah.., bakal ramai mesti to. 

Terlebih lagi, mereka berdua juga dikenal masyarakat sebagai tokoh muda berpengaruh. Secara pribadi, dua-duanya juga sama-sama dekat, bahkan sering membuat konten di media sosial sedang bersama. 

Muncul pula isu Dico dan Ade bakal duet jadi pasangan. Lah, ndak ya mungkin? 

Menurut Pengamat Politik Universitas Diponegoro, Dekan Fisip Dr Teguh Yuwono, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. 

Jika jadi duet, dua tokoh muda apalagi Dico sebagai sosok pemimpin dambaan masyarakat, pasti mendapatkan hasil bagus. 

"Pasti yang dicari masyarakat anak muda, ya to? Pemimpin muda seperti beberapa tokoh diidam-idamkan karena mau kerja keras beneran dan all out. Jadi, ini menjadi semacam tren kepemimpinan," kata Teguh, Rabu (17/7). 

Memperhatikan model figur diinginkan, Teguh menilai, elektabilitas atau populer justru nomor belakangan. Yang dicari masyarakat orang jujur, masih muda adalah nilai plus, serta punya prinsip menjadi nomor utama. 

"Tiga poin itu harga mati, kalau ngomong elektabilitas bisa terakhir di belakang. Kalau you (pemimpin) kerja keras, rakyat pasti aware, hasil kerja Anda, siapa yang merasakan? Rakyat, jadi kerjanya betul dan serius hasilnya juga sebanding," jelas Dekan Fisip Undip ini. 

Kecenderungan masyarakat ingin pemimpin muda, terang Teguh, mulai muncul sejak banyak sekali tokoh muda jadi Kepala Daerah. 

Dengan melihat saja, mudah sekali, mereka bisa menilai kerjanya nanti seperti apa. Tetapi, masyarakat memilih juga tidak sekedar sembarangan, ada poin plus dijadikan alasan. 

"Itu malah tantangan bagi tokoh-tokoh muda untuk meniti jalan politiknya. Nyatanya, banyak yang sukses, dinilai positif masyarakat. Politikus berhasil atau gagal kan penentunya rakyat, tergantung seperti apa kerja keras dan tanggung jawabnya untuk masyarakat," begitu jelas Teguh.