Digagas Bupati, Pegunungan Bintang Papua Miliki Universitas

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam. / ist
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam. / ist

Kawasan pedalaman Papua kini memiliki sebuah universitas. Perguruan tinggi yang diberi nama Universitas Okmin itu diresmikan tepat di hari kemerdekaan RI, Selasa (17/8).


Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana mengungkapkan, impian dan harapan Papua akan menjadi nyata dengan masuknya pendidikan tinggi ke tanah Papua.

“Tidak ada yang lain selain pendidikan. Pendidikan adalah jendela dunia, bagaimana orang buka pintu melalui jendela untuk mengetahui dirinya, dengan demikian pendidikan menjadi kunci pintas di Papua dan di Indonesia mencerdaskan semua bangsa,” tuturnya, dalam siaran persnya, Rabu (18/8).

Dengan hadirnya Universitas Okmin Papua, kata dia, menjadi hadiah dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-76 RI untuk Papua dan bisa menjadi tonggak dalam kemajuan bagi pendidikan. Saat ini, Universitas Okmin memiliki 5 prodi, yakni antropologi, bahasa Inggris,  biologi, matematika, dan angroteknologi. Ia berharap, mahasiswa yang akan menempuh jalan di Universitas Okmin Papua kelak akan menjadi pemimpin nasional di masa mendatang.

Staf Khusus Bupati Pegunungan Bintang Papua, Yohannes Sardjono berharap dengan adanya Universitas Okmin Papua di daerah pedalaman, indeks pembangunan manusia yang sekarang posisinya paling bawah di antara 34 provinsi lainnya bisa mendongkrak naik. Saat ini, sudah tersedia 100 hektare untuk kampus terpadu dan anggaran APBN senilai 2,1 triliun melalui Kantor Staf Presiden untuk pembangunan kampus pada tahun 2022.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam saat peresmian mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi inisiatif Bupati Pegunungan Bintang dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.

Dengan keluarnya izin operasional Universitas Okmin Papua, Nizam berharap universitas dapat berkontribusi dalam membangun SDM unggul untuk masyarakat Papua khususnya Kabupaten Pegunungan Bintang dan kawasan sekitarnya.

“Saya berharap teman-teman Universitas Okmin selain nanti membangun sumber daya manusia, juga membangun sumber perekonomian masyarakat. Kampus  juga harus menjadi mata air bagi pembangunan di daerah,” ungkap Nizam.

Izin operasional pendirian Universitas Okmin Papua melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 344/E/O/2021 tentang Izin Pendirian Universitas Okmin Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Okmin Papua.

Nizam meminta para dosen Universitas Okmin agar turut membangun pengabdian masyarakat, penelitian serta fokus pada pengembangan potensi di daerah. Selain itu, ia mengajak para dosen untuk memaknai pendirian Universitas Okmin ini sebagai satu langkah sejarah penting bagi masyarakat di Pegunungan Bintang dan menjadikan hari ini sebagai lembaran baru untuk kemajuan Papua ke depan, terutama di Pegunungan Bintang.

“Kehadiran perguruan tinggi tidak hanya mengembangkan SDM, tetapi juga membangun ekonomi, kesejahteraan sosial dan memajukan masyarakat. Selain itu kita juga perlu bergotong royong antar perguruan tinggi yang sudah ada, antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan industri yang ada di Papua untuk bergotong royong membangun tanah Papua tempat matahari terbit menyinari nusantara ini kita bisa majukan bersama,” pungkasnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani dan Direktur Kelembangaan Ridwan dalam peresmian itu, menyerahkan bantuan Tablet Edu Dikti yang berisi 300 modul dari 5 prodi kepada mahasiswa Universitas Okmin Papua. Ditjen Diktiristek juga akan memberikan mobil pendidikan jarak jauh keliling yang difasilitasi dengan VSAT sehingga mempermudah proses belajar.

Tablet Edu Dikti juga diberikan ke beberapa universitas lain di kawasan Indonesia Timur seperti Universitas Tribuana Kalabahi NTT, Universitas Nusa Cendana, Universitas Timur NTT, Universitas Patimura Maluku, STIKES Pasapua Ambon, Universitas Victory Sorong, Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Cenderawasih, Universitas Papua dan Universitas Muhammadiyah Papua.

“Dengan pemberian tablet dan mobil VSAT akan memperlancar proses pembelajaran dalam rangka mewujudkan transformasi pendidikan tinggi Kampus Merdeka. Mudah-mudahan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian dan pengabdian masyarakat,” ujar Paris.