Dinilai Bermasalah, Dinas Pendidikan Kota Semarang : Pengadaan Meja Kursi SD Sesuai E-Katalog

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto. foto: ist.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto. foto: ist.

 Berbagai kejanggalan terlihat dalam proyek pengadaan meja dan kursi di Dinas Pendidikan (Disdik) yang berkeinginan untuk mengganti meja dan kursi bagi siswa Sekolah Dasar (SD) di 9 kecamatan sekota Semarang.

Penggantian meja dan kursi itu  masuk dalam APBD Perubahan TA 2023 dengan nilai pagu anggaran  sebesar Rp 19, 1 Miliar untuk meja dan kursi.

Berdasar investigasi, dalam pengadaan meja dan kursi untuk siswa SD di 9 kecamatan itu dimenangkan oleh PT Deka Sari Perkasa selaku penyedia barang .

PT Deka Sari Perkasa diketahui beralamat di Jl Paus Blok.A no 89 Rawamangun Jakarta Timur ditunjuk untuk penyediaan kursi dan meja dengan spesifikasi pabrikan.

Namun setelah ditelusuri di sistem E katalog 5,0 LKPP, tidak ditemukan adanya nama PT Deka Sari Perkasa di kegiatan penawaran penyedia barang pengadaan meja dan kursi untuk siswa sesuai spesifikasi pabrikan merk INNOLA pada bulan Oktober - November 2023 .

Namun hal itu dibantah oleh Dinas Pendidikan. Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan semua proses sesuai prosedur dengan menggunakan e-katalog .

"Untuk lebih jelas, silakan hubungi mas Farid," kata Bambang singkat.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, Muhammad Farid mengungkapkan, anggaran Rp 19.192.000.000 dari APBD perubahan 2023 dikucurkan untuk meja kursi siswa fabrikasi tersebut. 

"Cakupan alokasi peremajaan meja kursi fabrikasi berada di sembilan kecamatan, Gajahmungkur, Ngaliyan, Tugu, Mijen, Candisari, Semarang Barat, Semarang Tengah, Gayamsari, serta Pedurungan," kata Farid kepada wartawan.

Namun,  penilaian berbeda disampaikan sekretaris KP2KKN Roni.

Dia menilai,  pengadaan itu terkesan dipaksakan , sehingga tidak jelas urgensi dari pengadaan meja dan kursi untuk siswa SD itu untuk apa? tanya Roni saat ditemui di kantornya.