Dinkes Kota Semarang Edukasi Masyarakat Cegah Obesitas 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah obesitas. Upaya edukasi yang dilakukan salah satunya dengan melakukan sidak dengan menggandeng BPOM ke pelaku UMKM maupun resto yang ada di Kota Semarang.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan jika sidak yang dilakukan ini guna mengecek kandungan yang terdapat dalam bahan makanan. 

Ia menyebut jika semua pedagang makanan juga diingatkan tentang kandungan gula, garam dan lemak (GGL) jangan sampai terlalu tinggi.

"Kalau GGL tinggi, kami tegur penjualnya. Kami edukasi kalau buat makanan, kalori sekian. Jangan terlau banyak GGL. Ada beberapa yang sudah kami tegur karena kandungan GGLnya tinggi banget," kata Hakam, Senin (6/3).

Pihaknya melakukan sidak pada bulan Januari-Februari dan menemukan salah satu resto yang sudah mendapat peringatan agar tidak menjual makanan dengan GGL yang tinggi. 

Meski demikian masih banyak ditemukan resto atau penjaja kuliner yang menjual makanan dengan kandungan GGL tinggi.

Ia menyampaikan makanan dengan GGL yang terlalu tinggi dan dikonsumsi secara terus-menerus akan bisa menyebabkan obesitas. 

Untuk itu, pihaknya melakukan edukasi kepada penjual kuliner agar bisa memperhatikan kandungan dalam makanan yang dijualnya.

Lebih lanjut, Dinkes juga sudah melakukan edukasi saat pelaku UMKM mengajukan serifikat layak sertifikasi laik hygiene sanitasi (SLHS) maupun sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (PIRT). 

Ia menyebutkan untuk makanan yang tahan lebih dari tujuh hari harus meminta sertifikat PIRT. Sedangkan makanan yang tahan kurang dari tujuh hari harus mengantongi SLHS. 

"Ini kami antisipasi. Yang produksi kami edukasi, penjajannya kami edukasi, masyarakat juga edukasi," pungkasnya.