Ditemukan Kasus DB, Anggota Bhabinkamtibmas Polres Kebumen Turut Lakukan PSN

Anggota Polres Kebumen Melakukan Pengamatan Keberadaan Penyebab Kasus Demam Berdarah Di Desa Candimulyo, Kecamatan Kebumen Kota. Budi Agung/RMOLJawaTengah
Anggota Polres Kebumen Melakukan Pengamatan Keberadaan Penyebab Kasus Demam Berdarah Di Desa Candimulyo, Kecamatan Kebumen Kota. Budi Agung/RMOLJawaTengah

KEBUMEN - Adanya temuan kasus demam berdarah di wilayah Kecamatan Kebumen Kota, membuat pihak terkait bergerak. Demikian halnya anggota Polsek Kebumen Kota yang bersama dengan pemerintah desa, kader kesehatan dan puskemas melakukan serangkaian kegiatan antisipasi meluasnya kasus.

Salah satu anggota Bhayangkara Pembina Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Kebumen, Brigadir Darwin Sofian, turut terlibat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di desa Candimulyo, tempat ditemukannya kasus demam berdarah.#

Dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Recky, melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kasihumas, Polres Aiptu Nanang Faulatun yang mengungkapkan PSN merupakan bentuk sinergitas untuk memutus perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.

"Selama kegiatan berlangsung, kita libatkan sinergitas semua pihak, agar hasilnya lebih maksimal," jelas Aiptu Nanang.

Menurut Nanang, melalui PSN, Bhabinkamtibmas memberikan sosialisasi mengenai kesadaran masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.

Bidan Desa Candimulyo Ani Fadilatun, kegiatan PSN kali ini difokuskan di RW 3, Desa Candimulyo, karena RW 1 dan 2 sebelumnya telah dilakukan.

Selama kegiatan, tim PSN dibagi menjadi 6 kelompok lalu melakukan pengecekan 148 rumah warga yang terdaftar. Kegiatan ini juga termasuk kegiatan berkala dan berlanjut.

Dari hasil kegiatan PSN, Ani Fadilatun mengungkapkan jika Desa Candimulyo berpotensi demam berdarah karena angka bebas jentik (ABJ) 92.7%. Angka Bebas Jentik (ABJ) digunakan sebagai indikator potensi terjangkitnya demam berdarah di suatu wilayah.

"Perhitungan ABJ dilakukan oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dengan cara membagi jumlah rumah yang bebas jentik dengan total rumah yang diperiksa," kata Ani.  

Menurutnya, semakin tinggi ABJ, semakin kecil kemungkinan di wilayah tersebut terjangkit kasus DBD. Semakin tinggi ABJ, berarti sedikit jumlah jentik yang ditemukan.

Pada PSN kali ini, jumlah rumah yang masuk daftar PSN sebanyak 148 rumah, lalu sebanyak 10 rumah dinyatakan positif nyamuk, sehingga ABJ yang dihasilkan 92.7%.

"Kami berharap setelah kegiatan PSN ini, ada kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan PSN secara mandiri serta melakukan kegiatan 3M Plus," jelas Ani Fadilatun.