- Polres Purbalingga Ringkus Tiga Pengguna Narkotika Jenis Tembakau Sintetis
- Pakar Hukum Sebut Penegakan Hukum di Indonesia Masih Lemah dan Kurang Responsif
- Residivis Spesialis Maling Rumahan di Grobogan Ditangkap Polisi
Baca Juga
Seorang wanita bernama Wahyuningsih (48) warga Kemijen, Semarang Timur jadi korban penipuan.
Kejadian ini bermula saat dirinya bertemu dengan seorang pria yang mengaku mandor sebuah proyek dan menawarkannya pekerjaan jualan di dalam kawasan proyek.
Namun, bukan untung, ia juga buntung karena sepeda motor yang digunakannya, dan beberapa barang berharga korban raib dibawa kabur pelaku.
Ironisnya, bak sudah jatuh tertimpa tangga, motor yang hilang itu bukanlah kepunyaan korban sendiri tetapi pinjaman tetangganya.
"Dia sering makan di sini, ngopi, dan beli rokok di warung ibuk. Bilangnya setahu saya, ibu mau dibuatkan warung di proyek terus jualan khusus buat para pekerja di sana selama dua tahun. Tapi, ibu nggak punya motor, ada ide dan dua-duanya sepakat motor untuk angkutan sewa. Nah, sewanya juga ditanggung inventaris proyek mereka yang bayar," tutur anak korban, Oktaviana.
Korban Wahyuningsih juga menceritakan mendapatkan tawaran warung di proyek ke anak-anaknya meminta pertimbangan disetujui atau tidaknya.
Setelah disetujui, korban beberapa hari setelah menerima kesepakatan kembali bertemu pelaku membicarakan tentang tawaran dimaksud.
Mereka berdua pun sepakat untuk ketemuan di Genuk dan korban sudah mengendarai motor sewaan dari tetangganya itu.
Aksi penipuan pun terjadi, pelaku berdalih mengajak korban ke tempat temannya untuk mengurus izin dan sebagainya.
Di tengah perjalanan pelaku berhenti di sebuah ATM. Setelah mengambil uang, korban tidak sadar telah ditipu, pelaku meninggalkan dia seorang diri kabur membawa motor dikendarai dan barang-barang berharga miliknya.
Korban akhirnya bisa menghubungi keluarganya setelah ditolong beberapa warga yang kebetulan juga sedang berada di lokasi kejadian penipuan.
"Setelah tertipu ibu kayak orang linglung tidak tau apa-apa diajak berbicara nggak nyambung. Yang menolong mbak-mbak di ATM, nomor kontak saya dicari di Facebook terus bisa menghubungi, akhirnya adik tak suruh jemput. Selain motor, barang-barang juga dibawa semuanya, ada tas, dan dompet. Sampai sekarang, ibu masih syok dan takut kayaknya trauma berat," terang Oktaviana lagi.
Sedangkan, tetangga pemilik motor juga telah di ajak berbicara baik-baik membahas tanggung jawab atas hilangnya sepeda motor.
Antara pihak keluarga korban dan tetangganya itu bisa menyelesaikan secara kekeluargaan untuk sementara ini.
"Tetangga alhamdulilah tidak langsung menuntut ganti rugi bilangnya biar diurus dulu moga-moga bisa ketemu dan pelakunya ditangkap. Misalnya terpaksa ganti rugi pun saya juga siap, tetapi tetangga pemilik kendaraan tidak memperbolehkan," tambah Oktaviana.
Sementara itu, Arif adik Oktaviana menyebut, keberadaan pelaku di tempat proyek sesuai diceritakan berdasar pengakuannya juga telah ditelusuri. Tetapi, belum ada hasil. Kasus ini pun pasca kejadian langsung dilaporkan ke Polsek Genuk.
"Sudah tak cek di dua lokasi proyek di Terboyo tidak ada. Satpam setempat juga tidak tau dan kenal dengan orang dimaksud. Satu tempat lagi dekat Bandara Ahmad Yani, rencana akan saya cari ke sana," katanya.
- Jawa Tengah Sasaran Empuk Untuk Penyelundupan Sabu Dari Thailand
- Tawuran Maut Subah, Polres Batang Tangkap 12 Orang Anggota Gengster Penyebab Security KITB Tewas
- Begini Peran Pelaku Pembuat Iklan Judi Online yang Disisipkan ke Website Pemerintah