Tingginya air pasang laut atau rob di Desa Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, mengakibatkan tenggelamnya jalan menuju desa.
- Polres Salatiga Tidak Meremehkan Ancaman Keamanan Saat Pergantian Tahun
- Polres Sukoharjo Gencar Edukasi Larangan Jebakan Tikus dengan Listrik
- Usai Vaksin, Warga Guntur Dapat Doorprize
Baca Juga
Bahkan, ketinggian rob pada hari Rabu (1/9) hampir satu meter, membuat Sebagian besar rumah warga terendam. Salah seorang warga, Masrukan, mengaku, saat ini, terjangan rob terjadi dari pagi hingga sore hari.
“Ya kondisinya begini. Sudah gak terlihat mana jalan dan mana laut, semua tertutup air,” ujar Masrukan.
Banjir rob tahunan yang terjadi di Desa Morodemak kian mengkhawatirkan setiap tahunnya. Selama belasan tahun, warga terus memperbanyak tanaman mangrove dengan harapan dapat mengurangi dampak abrasi.
“Kalau rumah ada 60an yang terendam banjir rob. Kalau rob ya jalan terendam semua. Tapi Alhamdulilah hutan mangrove di sini luar bias, jadi abrasi gelombang aman. Kalau rob ya kena , meski selalu terendam rob warga tetap disini bertahan, tinggikan rumah tinggikan jalan, warga tetep bettahan menolak tenggelam,” kata Ketua RW 5 Morodemak, Sukir.
Sukir menambahkan, dalam kurun 2 tahun terakhir, banjir rob juga telah menerjang 2 desa di Kecamatan Bonang. Dua desa yang juga terdampak tersebut yakni Desa Margolinduk dan Desa Purworejo.
- Banjir Rob Ekstrem di Jalur Pantura Semarang-Demak, Lalin Arus Balik Terganggu
- Awas Jalur Semarang-Demak Bisa Macet Panjang Senin Pagi
- Kampung Bugisan Ditargetkan Selesai Pertengahan Desember 2024