Elang Jawa Tertembak, Alarm Kerusakan Pegunungan Sisik Naga Berdering Keras

Leaflet Ajakan Jaga Kelestarian Alam Pegunungan Sisik Naga Purbalingga. Dokumentasi Kominfo Purbalingga
Leaflet Ajakan Jaga Kelestarian Alam Pegunungan Sisik Naga Purbalingga. Dokumentasi Kominfo Purbalingga

Purbalingga - Seekor elang ular bido (Spilornis cheela) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kawasan Hutan Sisik Naga, bagian dari bentang Pegunungan Serayu Utara. Satwa dilindungi itu tertembak dan insiden tragis ini segera menyebar luas di media sosial, memicu gelombang keprihatinan dari pegiat lingkungan Kabupaten Purbalingga.


"Penembakan ini jadi alarm keras bahwa perburuan liar masih marak di hutan Purbalingga," ujar Gunanto Eko Saputro, koordinator Aksi Bersama Jaga Hutan Sisik Naga, yang digelar di arena Misbar Taman Kota, Minggu, (11/05).

Masalahnya bukan hanya perburuan, perambahan dan penebangan liar terus menggerus kawasan yang disebut-sebut sebagai benteng terakhir hutan alam di Purbalingga.

"Kawasan Sisik Naga menyimpan kekayaan hayati luar biasa," ujar Gunanto.

Menurut Gunarto, untuk menghentikan aksi perusakan hutan tidak bisa mengharapkan satu pihak melainkan harus dilakukan oleh banyak pihak yaitu pemerintah, warga dan komunitas.

Imam Hidayat, pegiat alam asal Desa Tanalum desa yang bersisian langsung dengan kawasan Sisik Naga menyaksikan sendiri degradasi yang berlangsung.

"Dulu saya sering melihat elang, kijang, bahkan trenggiling di sekitar rumah. Sekarang mereka lenyap, masuk makin jauh ke dalam hutan," katanya.

Mewakili Bupati Purbalingga, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Mukodam, menyatakan dukungan atas aksi tersebut. "Kami mengapresiasi langkah ini. Semoga kelestarian hutan bisa diwariskan kepada generasi mendatang," ujarnya.

Aksi diakhiri dengan pembubuhan tanda tangan oleh berbagai komunitas dan pegiat lingkungan sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian Sisik Naga.