Erdogan Tak Terima Militer Turki Disebut Gunakan Senjata Kimia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tidak terima militernya disebut gunakan senjata kimia.


Dalam sebuah wawancara dengan media saat kembali dari perjalanan ke Azerbaijan, Erdogan memastikan bahwa angkatan bersenjata Turki patuh pada hukum internasional dan oleh karenanya tidak pernah menggunakan senjata kimia, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. 

"Angkatan bersenjata kami tidak menggunakan senjata kimia sampai hari ini," kata Erdogan.

Pemimpin Turki itu kemudian mengatakan bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap mereka yang membuat tuduhan tentang masalah tersebut.

"Mereka akan selalu melontarkan fitnah seperti itu. Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka sebagaimana diwajibkan dalam hukum," katanya.

Pernyataan Erdogan datang setelah media yang dekat dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menerbitkan video minggu ini yang dikatakan menunjukkan senjata kimia yang digunakan oleh tentara Turki saat melawan PKK di Irak utara.

PKK telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat. Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam pemberontakan yang diluncurkan terhadap negara Turki pada tahun 1984.  

Kementerian pertahanan dan pejabat tinggi pada hari Kamis juga membantah bahwa angkatan bersenjata telah menggunakan senjata kimia dalam operasi mereka melawan militan Kurdi.

Sebuah federasi medis internasional menerbitkan sebuah laporan bulan ini untuk melakukan penyelidikan independen atas kemungkinan pelanggaran Konvensi Senjata Kimia 1997 oleh militer Turki.