Gandeng Pemkab, BPI Latih 14 KUB di Batang Melek Keuangan 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop & UKM) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso, membuka pelatihan keuangan untuk usaha kecil dari BPI. IST
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop & UKM) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso, membuka pelatihan keuangan untuk usaha kecil dari BPI. IST

PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Melalui pelatihan pembukuan keuangan dasar yang digelar bagi 14 Kelompok Usaha Bersama (KUB) kader kesehatan di sekitar PLTU Batang.


BPI berupaya meningkatkan keterampilan administrasi keuangan para pelaku usaha kecil. Pelatihan ini dilaksanakan di Caffe Dewa Dewi Sigandu dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait.

Dalam sambutannya, General Manager Stakholder Relation BPI, Aryamir Sulasmoro, menekankan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas administrasi keuangan para pelaku usaha kecil. Dengan keterampilan ini, diharapkan para peserta dapat mengelola keuangan kelompok dengan lebih tertib dan transparan. 

“Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Pembukuan keuangan yang baik adalah fondasi bagi kesuksesan usaha. Dengan memiliki keterampilan ini, saya yakin KUB akan mampu mengelola usaha dengan lebih efektif, memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Harapan saya pelatihan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan,” urai Aryamir, Selasa (23/7).

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop & UKM) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif program CSR BPI. Ia mengakui pentingnya pelatihan ini bagi kelompok usaha agar lebih tertib dalam administrasi keuangan. 

"BPI telah menjadi salah satu parameter kegiatan CSR yang patut dicontoh bagi perusahaan lain di Batang. Pelatihan ini menjadi dasar bagi kelompok usaha agar lebih tertib dalam administrasi keuangan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan usaha mereka," kata Wahyu.

Selama pelatihan, para peserta mendapatkan materi tentang prinsip-prinsip dasar pembukuan keuangan, pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan sederhana. Tidak hanya teori, pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan ilmu yang telah mereka dapatkan dalam kegiatan sehari-hari. 

Dengan demikian, para kader kesehatan ini diharapkan mampu menerapkan pengetahuan baru mereka dalam mengelola usaha kelompok secara mandiri, termasuk dalam pengadaan PMT (pemberian makanan tambahan) posyandu.