- Potensi Demak Dari Ekonomi Kreatif Memungkinkan Diangkat Jadi Produk-Produk Kekayaan Daerah
- Asosiasi Profesi Jasa Boga Demak Agar Mengadopsi Teknologi
- Jamu Legend Demak, Jamu Azizah Sari Rempah Mranggen
Baca Juga
Ditengah persaingan industri garam yang semakin ketat di Jawa Tengah, sebuah kisah inspiratif muncul dari Kabupaten Demak. Adalah Pak Khotib (47), yang telah berhasil membangun usaha pengolahan garam konsumsi beryodium yang kini mulai diperhitungkan di pasar regional.
Berawal dari tahun 2018, dengan tekad yang kuat, Pak Khotib memulai usahanya dari nol. Mengawali dengan proses perizinan yang tidak mudah, ia terus berjuang mengembangkan bisnisnya. Kini, setelah 6 tahun berkecimpung di industri ini, usaha Pak Khotib menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
"Awalnya memang berat, terutama dalam mengurus perizinan. Tapi saya yakin, dengan ketekunan dan kerja keras, usaha ini bisa berkembang," ujar Pak Khotib saat diwawancarai di pabriknya, Senin (7/10).
Keunggulan produk garam Pak Khotib terletak pada kualitas bahan baku yang diperoleh dari Kabupaten Demak. Dikenal memiliki grade kualitas yang lebih baik dibandingkan daerah lain, garam Demak menjadi kunci keberhasilan usaha ini dalam bersaing dengan produsen garam dari Rembang dan Pati.
Dengan kapasitas produksi mencapai 10 ton garam yodium per bulan, usaha Pak Khotib tidak hanya memproduksi garam konsumsi, tetapi juga merambah ke garam industri. Bahkan, ia pernah mengirimkan sampel ke perusahaan pakan ternak ternama, Pokphand.
Meski belum memenuhi kriteria garam industri karena keterbatasan alat, hal ini menjadi motivasi bagi Pak Khotib untuk terus meningkatkan kualitas produksinya.
Meski telah berhasil memasarkan produknya di wilayah Jawa Tengah, Pak Khotib tetap memiliki cita-cita yang lebih besar. "Harapan kami ke depan adalah bisa menembus pasar internasional. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi untuk bisa bersaing di level global," ungkapnya penuh semangat.
Kisah sukses Pak Khotib menjadi bukti nyata bahwa industri garam lokal memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan semangat kewirausahaan yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, tidak mustahil garam produksi Demak akan segera dikenal di kancah internasional, membawa harum nama Indonesia di industri garam dunia.
Sementara tantangan masih menghadang, terutama dalam hal peningkatan teknologi produksi, Pak Khotib tetap optimis. "Kami akan terus berinovasi dan berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan kualitas produk kami. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, saya yakin garam Demak bisa menjadi yang terdepan," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak, Agus Kriyanto, menaruh perhatian khusus pada usaha Pak Khotib. "Kami sangat mendukung inovasi yang dilakukan oleh Pak Khotib dalam industri garam beryodium”, jelasnya .
“Usaha seperti ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berpotensi mengangkat nama Demak di kancah nasional bahkan internasional," tambahnya.
- Dianggap Mampu Membawa Perubahan, PPK Demak Dukung Paslon Edi-Eko
- Dinnakerind Demak Bakal Fasilitasi Sarana Penjualan Bagi IKM dan UMKM
- Prof. Ir. Totok: Wisata Religi, Dekatkan Wisatawan dengan Tuhan