Gelar Debat Perdana, KPU Kota Solo Siapkan Tujuh Panelis

Mulai dari Akademisi Hingga Tokoh Masyarakat
Ketua KPU Solo Yustinus Arya Artheswara. Dian Tanti/RMOLJateng
Ketua KPU Solo Yustinus Arya Artheswara. Dian Tanti/RMOLJateng

Debat publik perdana pasangan calon dalam Pilwalkot Solo digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo, Kamis (31/10) malam di Hotel Sunan Solo. Digelar mulai pukul 19.30-22.30 WIB.


Sebelum debat kedua paslon tim perumus sekaligus panelis telah menandatangani pakta integritas yang dilaksanakan pada 21 Oktober 2024 di Kantor KPU Solo. Untuk untuk menjaga netralitas, komitmen dan integritas pelaksanaan debat. 

Debat diawali dengan penyerahan materi pertanyaan untuk materi debat yang telah disusun oleh tim panelis dan diserahkan kepada tim KPU Solo dalam keadaan masih tersegel. 

Debat diikuti pasangan calon nomor urut 1 Teguh Prakosa-Bambang Nugroho dan paslon nomor urut 2 Respati Ardi-Astrid Widayani. Keduanya akan memaparkan program-program yang menjadi unggulan mereka.

Ketua KPU Solo, Yustinus Arya Artheswara mengatakan Debat perdana Pilkada Solo 2024 mengambil tema "Surakarta Sejahtera melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Publik yang Inklusif dan Berwawasan Lingkungan".

Debat meliputi enam segmen pertama, pembukan, pembacaan tata tertib, profil singkat pasangan calon, penyampaian visi, misi dan program kerja pasangan calon. Kedua, tanya jawab dan tanggapan (pasangan calon menjawab pertanyaan panelis melalui moderator). 

"Ketiga, tanya jawab dan tanggapan (pasangan calon menjawab pertanyaan panelis melalui moderator)," papar Arya. 

Keempat, tanya jawab dan sanggahan (pasangan calon bertanya sesuai tema yang dipilih). Kelima, tanya jawab dan sanggahan (pasangan calon bertanya sesuai tema yang dipilih). Keenam, penutup (closing statement masing – masing pasangan calon).

"Kita siapkan tujuh panelis yang bertugas merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi materi debat," jelasnya.  

Para panelis diantaranya Rutiana Dwi Wahyunengseh, (akademisi), Winarti (akademisi), Purbayakti Kusumawijayanto (akademisi), Anas Syahirul Alim (profesional), RAy Febri Hapsari Dipokusumo (profesional), Didik Kartika Putra  (tokoh masyarakat) dan Liliek Setiawan  (tokoh masyarakat).