Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah menggelar Gerakan Pangan Murah di Halaman Kantor Camat Tempuran, Kamis (25/5).
- David Hidayat : Sido Muncul Genjot Penjualan Pada Semestar II Tahun 2021
- Kantor Pos Pekalongan Mulai Bagi 12.784 Bantuan Subsidi Upah
- Cegah Harga Bar-bar, Ketua YLKI Salatiga Usulkan Pemkot Berlakukan Harga Minyak Goreng Maksimal
Baca Juga
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Dyah Lukisari mengemukakan, Gerakan Pangan Murah dilakukan di Kabupaten Magelang karena melihat perkembangan harga beberapa komoditas. Meliputi telur, beras dan bawang merah, paling tinggi di provinsi ini.
Menurut dia, hal itu didasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS) dari hasil pantauan atas indeks harga konsumen kebutuhan pokok masyarakat.
“Maka upaya ini (gerakan pangan murah) sebagai pengendali atas situasi tersebut," terang Dyah.
Untuk keperluan kegiatan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Jateng menyiapkan lima ton beras, 200 kg gula, 200 kardus minyak goreng, satu ton telur ayam, 200 kg cabai, 400 kg bawang merah dan bawang putih 200 kg.
"Selain itu, pada Gerakan Pangan Murah ini ada pengenalan UMKM setempat, lalu senam bersama dan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat," ujar Dyah.
Adapun komoditas yang dijual antara lain, beras dijual dengan harga Rp49.000/5 kg, gula pasir Rp13.500/kg, cabai Rp30.000/kg, telur Rp27.000/kg, bawang putih Rp31.000/kg, minyak goreng Rp13.500/liter, tepung terigu Rp12.000/kg, daging ayam Rp32.000/kg dan bawang merah Rp34.000/kg.
Bupati Magelang Zaenal Arifin merasa senang karena daerahnya dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah. Selain itu, dia juga berharap gelaran itu tidak hanya bersifat insidental.
"Semoga dapat dilakukan secara rutin, memberikan manfaat positif bagi warga Kabupaten Magelang khususnya dalam upaya menekan angka inflasi akibat kenaikan kebutuhan bahan pokok," katanya.
Sesuai amanat Pasal 13 UU No 18/2012 tentang Pangan, Pemerintah memiliki kewajiban mengelola stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok, mengelola cadangan pangan pokok dan distribusi pangan pokok. Dengan tujuan untuk mewujudkan kecukupan pangan pokok aman dan bergizi bagi masyarakat.
Selaras dengan peraturan itu, Pemkab Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan sudah melaksanakan Gerakan Pangan Murah saat menjelang Lebaran kemarin, dengan melibatkan antara lain, Bulog, Gapoktan/Poktan, Pinsar Petelur Nasional (PPN) Magelang.
Khusus komoditas cabe, Kabupaten Magelang telah melaksanakan Rumah Lelang Cabe. Meliputi tempat atau titik kumpul disepakati kelompok tani. Tujuannya, agar para petani bisa meraih harga maksimal sesuai harga pasar tanpa ada permainan dari tengkulak.
"Kabupaten Magelang menjadi salah satu sentra hortikultura yang mengalami surplus hasil panen cabe. Saat harga cabe melambung tinggi, Kabupaten Magelang menjadi penyangga stok cabai untuk daerah sendiri dan provinsi lain," katanya, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Nanda Cahyadi Pribadi.
- Bapenda Gandeng Kejaksaan untuk Tagih PBB
- Sidak BPN Sukoharjo, Menteri ATR/BPN Pastikan Sertifikasi Tanah Rampung 2024
- WOM Finance CSR Renovasi MCK Masjid Al Firdaus Klaten