GNPF Ulama Acungi Jempol Kinerja Polri

Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) Ulama mengacungkan dua jempol kepada jajaran kepolisian yang meringkus penyebar hoax melalui sejumlah situs yang menyerang pimpinan Front Pembela Islam (FPI) M. Rizieq Shihab, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo, hingga Kapolri Jenderal Tito Karnavian.


"Alhamdulillah. Nah begitu dong, saya kira polisi pasti sudah punya data, siapa saja, mari kita dukung untuk bersih-bersih hoax. Kami siap memberikan data agar polisi juga meringkus siapapun yang menjadi kompor politik nasional," ujar Ketua GNPF Ulama, Yusuf  Muhammad Martak melalui siaran persnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/3).

Menurut Ustad Yusuf yang baru saja menggantikan KH. Bachtiar Nasir, penghina Jokowi, Prabowo, Habib Rizieq atau siapapun itu, sama posisinya di depan hukum.

"Ketegasan yang makin terlihat ini tentu membuat kepercayaan Polri sedikit naik. Polri memang harus selangkah lebih cepat dari masyarakat untuk menangkap penghina ulama dan penista agama. Jangan sampai rakyat ribut, gara-gara diperlakukan tidak adil," katanya menggarisbawahi.

Yusuf menambahkan, polisi perlu juga menelusuri konten-konten sosmed yang dikeluarkan Ade Armando, Abu Janda, Deni Siregar, Philip Jeung dan Irfan. Menurut dia, nama-nama ini perlu diawasi.

"Masih banyak komporis yang belum tertangkap. GNPF Ulama ada di belakang polisi untuk menciptakan suasana yang aman dan damai menjelang Pemilu ini," katanya.

"Harus diingat lho, Ade Armando itu sudah tersangka penistaan agama, tapi masih tenang-tenang saja. Hukum tumpul di depan dia. Mari kita tegakkan hukum, agar semua merasa terayomi," tegasnya.

Seperti diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri meringkus seorang pria penyebar konten soal kebangkitan PKI, penganiayaan ulama, kebencian antar agama dan pencemaran terhadap tokoh maupun pejabat nasional.

Pelaku berinisial KB ini ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di kawasan Jakarta Timur, Rabu malam (6/3).

KB diketahui seorang lulusan sarjana teknik. Beberapa tokoh yang dihina melalui situs palsu milik KB di antaranya pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo, hingga Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Dalam melakukan aksinya, KB menggunakan akun blog dengan nama mirip media online nasional. [rus]