Gubernur NTT Dukung UKSW menjadi Entrepreneurship Research University

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H., M.Si mendukung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menjadi Entrepreneurship Research University, Selasa (13/12). 


Sebelumnya, saat berkunjung ke Kampus Indonesia Nini,  Viktor Bungtilu menyampaikan ucapan selamat secara langsung kepada Prof. Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si.,Ak., yang baru saja dilantik sebagai Rektor perempuan pertama dalam sejarah UKSW.

Dalam diskusi dan sharing mengusung tema bertajuk “Pengembangan UKSW sebagai Entrepreneurship Research University”, Viktor Bungtilu yang juga alumnus Program Doktor Studi Pembangunan Fakultas Interdisiplin UKSW ini menyampaikan banyak potensi sumber daya alam NTT yang bisa diteliti lebih lanjut oleh akademisi UKSW.

"Riset adalah cara untuk mengetahui kehendak Tuhan," kata Gubernur NTT. 

Ia beranggapan, riset yang baik adalah riset yang terkait dengan industri yang mampu memberikan dampak besar untuk membantu memecahkan masalah masyarakat. 

NTT memiliki kekayaan yang luar biasa dan belum semua dapat dikerjakan. Tantangan pada bioindustry dan biosecurity membutuhkan tenaga ahli dari perguruan tinggi. 

"Banyak hal yang bisa dikolaborasikan dengan UKSW, seperti penelitian tentang daun kelor, gewang, sapi, garam, rumput laut dan juga pakan ternak seperti jagung serta penanganan stunting," ujar dia. 

Gubernur NTT juga menyampaikan harapannya kepada UKSW agar tidak hanya mencetak sarjana, tetapi bisa menghasilkan lulusan yang mampu mengubah dunia. 

Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si., Ak., Gubernur NTT menyatakan keyakinannya bahwa UKSW dapat mencapai harapan tersebut.

"UKSW sudah harus mulai mengubah cara berpikirnya. Tidak lagi hadirkan orang dengan predikat sertifikat atau ijazah saja sehingga begitu keluar dari UKSW tidak menjadi orang yang mencari pekerjaan tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan," tegas Gubernur NTT.

Kolaborasi kerja juga ditekankan oleh Gubernur NTT dan diawali dengan komitmen pemimpin untuk lebih mementingkan kepentingan orang banyak, dibandingkan diri sendiri. 

Karakter pemimpin yang baik menurutnya adalah cerdas, peduli dan berani. Karakter itulah yang disebutnya sebagai Imago Dei.

"Orang yang cerdas dalam belajar ilmu pengetahuan. Berani mengambil risiko dan peduli dengan sesamanya. Jika tiga hal ini ada dalam diri seorang pemimpin, maka pemimpin bisa membawa perubahan," tegas Gubernur NTT.

Sementara, Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si, Ak.,  menyampaikan bahwa UKSW yang terdiri dari berbagai latar belakang sudah berkomitmen satu langkah, satu hati untuk mencapai Visi UKSW.  

"Saya tidak mau UKSW menjadi universitas yang biasa-biasa saja, tetapi UKSW harus mampu membawa perubahan di Salatiga, nasional dan internasional," tandas Rektor UKSW yang juga Guru Besar Departemen Akuntansi FEB UKSW.

"Kita tidak akan pernah bisa maju kalau kita bergerak sendiri-sendiri. Tidak bisa setengah-setengah, harus satu hati dan harus berkolaborasi. Tidak bisa kita kerja biasa-biasa saja, kita harus berlari dan membangun spirit kebersamaan ini dari level pimpinan sampai ke semua staf bahkan sampai pekerja," lanjut dia.

Gayung bersambut, peluang tersebut ditanggapi langsung oleh sejumlah Dekan UKSW. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) Drs. Daru Purnomo, M.Si., menceritakan bahwa hasil riset beliau dan tim di Kabupaten Timor Tengah Selatan tentang stunting memberi temuan tentang faktor budaya yang berpengaruh terhadap pola makan dari masyarakat di sana. 

Lainnya, Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si., juga menyampaikan beberapa hal yang sudah dikerjakan FPB di NTT dan rencana untuk riset dan penanaman sorgum dan gandum di Pulau Sumba. 

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keperawatan (FKIK) Ir. Ferry F. Karwur, M.Sc., Ph.D., menyampaikan hasil penelitian tentang pangan di NTT.