Makam Sherly Margareta (12) yang dilaporkan meninggal akibat adanya dugaan penganiayaan dilakukan pembongkaran. Kegiatan pembongkaran yang dilakukan mendatangkan 5 tenaga medis dari Polda Jateng serta 28 tenaga medis lainnya, pada Senin (17/1).
- Hari Pertama Pelayanan Tatap Muka di Dispendukcapil Kudus, Pengunjung Wajib Ambil Nomer Antrian Secara Online
- Peringati Hari Batik Nasional, Gus Hanies : Batik Lasem Bisa Jadi Tren Anak Muda
- Diduga Stres Karena Pengangguran, Pemuda di Kedungtuban Blora Ini Nekad Gantung Diri
Baca Juga
Kepala Desa Karangrejo Dwi Sri Astutik mengatakan, pembongkaran makam yang dilakukan pihak forensik Polda Jateng merupakan tindaklanjut dari pelaporan orang tua korban di Polres Grobogan Desember lalu.
"Saya berharap yang terbaik saja, mudah-mudahan meninggalnya Sherly bukan akibat penganiayaan atau kekerasan, alangkah lebih baik kita serahkan pada ahlinya," ujarnya.
Kegiatan otopsi dipimpin langsung Ketua Forensik Polda Jateng Kombes Dr dr Sumi Hastri Purwanti.
Petugas dari Polres Grobogan dan Kodim 0717 Grobogan tampak berada di sekitar area makam guna mengamankan lokasi. Masyarakat yang penasaran adanya kabar pembongkaran memenuhi sekitar lokasi makam.
Guna memastikan keamanan lokasi, polisi memasang police line di sekitar area pembongkaran. Diharapkan kegiatan pembongkaran yang berlangsung dapat berjalan lancar.
- Potjut Mirah Intan yang Makamnya di Blora Diusulkan Ganjar dan Arief Jadi Pahlawan Nasional
- Pemkab Blora Maksimalkan Peran Media dalam Pelayanan Publik
- Melongok Ritual Warga Tionghoa Blora, Gelar Ritual Masak Minyak Obat