Menjelang H-1 Lebaran Idulfitri arus lalulintas sepanjang jalan Slawi-Tegal terpantau ramai lancar. Namun kontras dengan suasana pasar dan pusat-pusat perbelanjaan yang justru ramai 'diserbu' masyarakat yang mempersiapkan kebutuhan hari raya.
- Industri Furnitur Jepara Terancam Kehilangan Pasar
- Jelang Tradisi Lebaran Ketupat, Harga Kelapa di Pasar Tradisional Blora Tembus Rp35.000,00/Buah
- Cek Harga Aman, Wali Kota Semarang Tampung Keluhan Pedagang Pasar Jatingaleh
Baca Juga
Salah satu titik keramaian nampak di Pasar Trayeman yang merupakan Pasar dengan bangunan kios berjumlah 335 unit dan total luas 5.834,26 meter persegi serta Sub Pasar angkutan.
Sejak Sabtu hingga Minggu, suasana pasar semakin padat dengan aktivitas jual beli. Fenomena ini dikenal masyarakat setempat sebagai "Prepegan", yakni tradisi belanja besar-besaran menjelang Lebaran.
Salah satu warga yang enggan disebut namanya, mengaku belanja kebutuhan dapur cukup banyak untuk menyambut kedatangan saudara-saudaranya yang akan berkumpul di rumahnya.
"Hari ini belanja cukup banyak sekalian stok seminggu, karena saudara dari luara kota akan datang kerumah bersilahturahmi di hari raya," terangnya.
Sementara itu salah satu pusat Toko Grosir " Putra Jaya 4 " yang terletak dijalan Banjaran, Tegal nampak ramai oleh masyarakat yang berbelanja sandang.
Salah satu pembeli bernama Trisno, yang datang bersama istri dan anaknya mengaku belanja mendekati hari raya karena sudah tradisi
"Dari dulu sudah begini, Mba. Kalo belanja pasti mepet lebaran. Sudah tradisi sih. Biar rame dan sama seperti yang lainnya ikut ramein prepegan," ujarnya kepada RMOLJateng.
Tradisi Prepegan ini tidak hanya mencerminkan antusiasme masyarakat dalam menyambut hari kemenangan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pedagang di pasar dan pusat perbelanjaan.
- Ketua MPR RI : Pemda Punya Peran Strategis Jaga Keutuhan Bangsa
- Industri Furnitur Jepara Terancam Kehilangan Pasar
- Demak Masuk 10 Besar Kunjungan Terbanyak Periode Lebaran 2025